Guyon Gus Dur Naik Bus Bareng Pendeta: Bismillah dan Haleluya Tanpa Ketersinggungan

Guyon Gus Dur Naik Bus Bareng Pendeta: Bismillah dan Haleluya Tanpa Ketersinggungan

Gus Dur Dituding Jadi Tokoh yang Merusak Nahdlatul Ulama (NU)-@jaringangusdurian-Instagram

BACA JUGA:Hari ke-4 Puluhan Ahli Waris Masih Duduki Tol Jatikarya Bekasi, Lakukan Salat Maghrib hingga Tarawih

Habib asal Kabupaten Bondowoso, Jawa Timur, ini diterima oleh tokoh-tokoh agama lain sekaligus juga tidak ada persoalan di dalam lingkungan Islam sendiri. 

Habib Ja'far bisa duduk satu panggung dengan format guyon dengan tokoh agama di luar Islam, tanpa ada saling ketersinggungan.

Dalam beberapa tayangan di YouTube, Habib Ja'far beberapa kali terlibat obrolan dengan pendeta, bante, dan lainnya.

Pertemuan akrab itu tidak jarang menyentuh hal-hal sensitif yang menertawakan realitas umat Islam yang belum sempurna mewujudkan nilai-nilai Islam dalam keseharian. 

BACA JUGA:THR untuk Honorer 2023 Satu Bulan Gaji Cair Bareng THR ASN

Demikian juga ketika Habib Ja'far mengutarakan realitas umat agama lain dalam konteks yang negatif, namun tokoh agama yang berbincang itu tertawa-tawa.

Kesannya, realitas beragama dan pengamalan ajaran bukan lagi sesuatu yang "sakral mati", sehingga tertutup peluang untuk dikritik dengan guyon. 

Pikiran kritis atas realitas umat dalam menjalankan agamanya diguyonkan, namun tetap mengandung makna dakwah alias saling mengingatkan.

Kata kunci yang sering terlontar dalam obrolan Habib Ja'far dengan tokoh agama lain itu adalah log in. Rupanya kata kunci itu mewakili ajakan untuk saling masuk ke agama masing-masing.

BACA JUGA:Cek Jalur Pemudik di Ciwandan, Kapolda: Sebelum Berangkat Harus Sudah Punya Tiket!

Seorang bante dalam dialog itu mengatakan bahwa log-in untuk masuk ke agama Buddha adalah sadar. Ketika Habib Ja'far dipancing untuk mengakui sudah "sadar" oleh bante, Habib Ja'far tertawa ngakak. "Nah, itu log-in, ujar bante tertawa.

Habib Ja'far kemudian berkata dengan nada tanya bahwa "dakwah" bante untuk mengajak orang lain masuk ke agama Buddha banyak menggunakan cara prank. Bante tertawa, demikian juga Habib Ja'far dan pembawa acara, Odad, yang beragama Kristen.

Dalam guyonan yang sangat menyentuh esensi keimanan itu meluncur tanpa nada menjatuhkan antara tokoh satu dengan lainnya. Suasananya tetap rapi dalam bingkai kebersamaan atau persaudaraan.

Menurut Habib, kalau mereka tidak bersaudara dalam satu iman yang sama, mereka bersaudara sebagai sesama warga bangsa Indonesia dan juga saudara sesama manusia.

DAPATKAN UPDATE BERITA FIN LAINNYA DI Google News


Khanif Lutfi

Tentang Penulis

Sumber: