Sindir Koalisi Perubahan Soal Deklarasi Anies Capres, Masinton: Syaratnya Belum Terpenuhi Tapi Sudah Ngebet!

Sindir Koalisi Perubahan Soal Deklarasi Anies Capres, Masinton: Syaratnya Belum Terpenuhi Tapi Sudah Ngebet!

Dialog publik Trust Indonesia 'Buru-buru Berburu Capres-Cawapres' (365 hari menuju Pilpres 2024)-Sigit Nugroho untuk FIN.CO.ID-

"Artinya, kita mengedepankan politik kebangsaan ini, baru nanti bicara siapa yang pas. Itulah makanya PDIP gak mau terburu-buru, pada hiruk pikuk politik disana," sambungnya. 

Sementara itu, Politisi PKS Laode Rahmat yang juga hadir dalam diskusi tersebut mengatakan, tujuan dari Koalisi Perubahan buru-buru mencalonkan Anies Baswedan sebagai Capres adalah untuk memberikan pendidikan politik kepada masyarakat. 

"Kita ingin memberikan pelajaran politik untuk masyarakat," ungkapnya. 

BACA JUGA:'Utang' Anies Rp50 Miliar ke Sandiaga Uno Telah Selesai, Bukan Lunas atau Diikhlaskan, Begini Ceritanya

Adapun mengenai pencalonan Anies Baswedan yang bukan berasal dari kader PKS, Laode menyebut hal itu wajar dilakukan. Sebab, partainya memang terkendala presidential threshold, sehingga harus berkoalisi dulu dengan partai lain untuk dapat mengusung Capres-Cawapres. 

"Sesuai UU yang berlaku hanya parpol yang berhak mencalonkan (Capres dan Cawapres). Tapi terkendala batas minimal pencalonan," tutur Laode.

"Kita lama karena tidak cukup 20 persen. Kalau seandainya PKS sampai 20 persen, langsung itu Ahmad Syaikhu ditetapkan (Capres, red)," sambungnya lagi. 

Giliran Laode menyindir PDIP yang sudah memenuhi syarat presidential threshold 20 persen, namun hingga saat ini belum mengumumkan siapa Capres-Cawapres yang mereka usung. 

BACA JUGA:Akhirnya, Sandiaga Uno Buka Suara Soal Perjanjian dengan Anies Baswedan di Pilkada DKI Jakarta 2017

Diketahui, dalam UU Pemilu, setiap partai yang memenuhi Presidential Threshold 20 persen, berhak untuk mengusung Capres dan Cawapres, tanpa perlu berkoalisi dengan partai lainnya.  

"Yang belum punya boarding pass saja berani, kok yang sudah punya boarding pas gak berani (mendeklarasikan capres)?," sindir Laode. 

Sementara itu, Direktur Eksekutif Trust Indonesia Azhari Ardinal dalam kesempatan yang sama mendorong Partai Politik agar segera mendeklarasikan Capres dan Cawapres mereka. 

Merujuk pada Pemilu di Amerika Serikat, kata dia, Capres dan Cawapres yang akan mengikuti kontestasi pemilu, sudah mulai melakukan konvensi setahun sebelum agenda pemilu berlangsung. 

BACA JUGA:Survei Terbaru Indometer, Elektabilitas Ganjar Pranowo Tertinggi, Anies Berpotensi Geser Prabowo

Konsep itu menurutnya bagus, karena memberikan kesempatan rakyat untuk mengetahui calon-calon pemimpin yang akan mereka pilih nantinya. 

DAPATKAN UPDATE BERITA FIN LAINNYA DI Google News


Sigit Nugroho

Tentang Penulis

Sumber: