Psikolog Nilai Pengakuan Putri Candrawathi Diperkosa Tidak Masuk Akal

Psikolog Nilai Pengakuan Putri Candrawathi Diperkosa Tidak Masuk Akal

Putri Candrawathi memberi saksi di PN Jaksel pada Senin, 12 Desember 2022-kompas tv-tangkapan layar Youtube

JAKARTA, FIN.CO.ID- Pakar psikologi forensik Reza Indragiri Amriel menilai, ada kejanggalan pengakuan istri Ferdy Sambo, Putri Candrawathi yang kukuh mengaku mendapat kekerasan seksual dari Brigadir Yoshua. 

Menurut Reza, umunya korban kekerasan seksual akan melalui tahapan-tahapan pemulihan yang membutuhkan waktu lama. Sebab ada trauma. 

Yakni dimulai dari mengatasi perasaan takut, kemudian memulihkan ingatan dan berinteraksi kembali dengan orang yang disebut menjahati secara seksual (reconnecting to others).

BACA JUGA:Putri Candrawathi Menangis Saat Cerita Diperkosa Hingga Dibanting Berkali-kali oleh Yosua

Namun berbeda dengan Putri Chandrawathi. Yang mana berdasarkan keterangan Ricky Rizal dalam kesaksiannya, bahwa Putri Candrawathi mencari Brigadir J kemudian Brigadir J diketahui menghadap Putri setelah disebut-sebut melakukan perkosaan.

"Secepat itukah PC bisa langsung pulih dan melompat ke fase ketiga? Dan reconnecting to others itu adalah berinteraksi kembali dengan orang yang dia sebut telah menjahatinya secara seksual beberapa menit sebelumnya," kata Reza.

Reza menilai situasi itu singkat sekali jeda waktu sejak momen Putri Candrawathi diperkosa sampai kemudian mau bertemu lagi dengan pelaku perkosaan tersebut.

"Masuk akalkah?" tanya Reza.

BACA JUGA:Terkuak Tes Poligraf: Putri Candrawathi Indikasi Bohong Soal Tak Selingkuh dengan Brigadir J

Kejanggalan berikutnya, kata ahli psikologi forensik pertama di Indonesia itu, dalam pertemuan empat mata antara Putri Candrawathi dan Brigadir J selama sekitar 15 menit di kamar Putri, menimbulkan tanda tanya, apa yang diobrolkan oleh keduanya.

Sebagai ahli psikologi forensik, Reza mempertanyakan apa obrolan tersebut setara. Namun, dia berpendapatan, kemungkinan obrolan merupakan obrolan di mana satu pihak mengendalikan pihak lain.

"Dalam obrolan yang diwarnai relasi kuasa semacam itu, didiktekanlah skenario untuk menutup-nutupi apa yang telah terjadi. Skenario itu yang terwakili oleh perkataan Y (Brigadir J) saat dia dipanggil FS, 'Kenapa, Pak? Ada apa, Pak?'" ungkap Reza.

BACA JUGA:Kabulkan Permintaan Putri Candrawathi, Hakim Akan Tutup Sidang Pembunuhan Yosua Dalam Pembahasan Hal Ini

Namun, pada sisi lain, lanjut Reza, memahami bahwa sudah telanjur ada kegegeran di rumah Magelang, Putri Candrawathi berpikir ulang. 

DAPATKAN UPDATE BERITA FIN LAINNYA DI Google News


Afdal Namakule

Tentang Penulis

Sumber: