Gibran Bakal Menyanyi di Pernikahan Kaesang dan Erina: Spesial untuk Adik

Gibran Bakal Menyanyi di Pernikahan Kaesang dan Erina: Spesial untuk Adik

Wali Kota Solo, Gibran Rakabuming -kompas tv-tangkapan layar Youtube

Namun seiring berjalannya waktu kini batik parang sudah boleh digunakan semua kalangan masyarakat.

Batik Parang berasal dari Jawa Tengah, terutama daerah Solo dan Yogyakarta. 

Batik parang Solo dan Yogyakarta memiliki kemiripan karena dulunya kedua daerah ini menyatu. 

Perbedaan antara kedua jenis batik ini terletak pada bentuk dan warna.

BACA JUGA:Anies Temui Gibran di Solo, Singgung Pilgub DKI Jakarta

Bentuk batik parang Yogyakarta diagonal kanan atas ke kiri bawah. 

Sementara itu, batik parang Solo diagonal kiri atas ke kanan bawah. 

Warna batik parang Solo dominan cokelat soga, sedangkan batik parang Yogyakarta ditambah campuran warna putih dan hitam.

Parang berasal dari kata dalam bahasa jawa, yakni pereng atau lereng. 

Motifnya bersusun seperti huruf “S” seperti ombak laut yang tidak terputus dan saling mengikat. 

Susunan motif yang saling mengikat melambangkan kesinambungan. Bentuk huruf “S” melambangkan kekuatan, kekuasaan, kewibawaan, keberanian dan semangat yang tidak pernah padam bak ombak pemecah karang.

Motif saling berkesinambungan bermakna hidup yang tidak pernah putus, konsisten memperbaiki diri, memperjuangkan kesejahteraan dan memperbaiki hubungan manusia dengan alam, manusia dengan manusia dan manusia dengan Tuhannya. 

Dilansir dari ditsmp.kemdikbud.go.id menjelaskan, makna motif batik parang secara filosofis merupakan tidak pantang menyerah. 

Motif yang saling terkait bermakna perjuangan tidak pernah putus.

Ada juga yang menyebutkan, motif batik parang konon ditemukan oleh Sultan Agung dari Mataram. Motif ini terinspirasi dari ombak laut yang berkesinambungan dengan kekuatan luar biasa hingga mampu memecah kerasnya karang.

DAPATKAN UPDATE BERITA FIN LAINNYA DI Google News


Ari Nur Cahyo

Tentang Penulis

Sumber: