Jokowi Diyakini Pilih KSAL Laksamana Yudo Margono Jadi Panglima TNI, Bukan Cuma Rotasi, Tapi Ini Alasannya
KSAL Laksmana TNI Yudo Margono.-(ANTARA PHOTO/M Risyal Hidayat/foc./rn)-
BACA JUGA:Calon Panglima TNI Harus Bebas dari Pelanggaran HAM
Selain potensi pencaplokan wilayyah, kejahatan transnasional seperti penyelundupan senjata dan narkotika juga terjadi di laut.
“Kedua, visi Indonesia sebagai Poros Maritim Dunia perlu dilanjutkan,” katanya.
Poros Maritim Dunia bertujuan menjadikan Indonesia sebagai negara maritim yang besar, kuat, dan makmur melalui pengembalian identitas Indonesia sebagai bangsa maritim, pengamanan kepentingan dan keamanan maritim, serta memberdayakan potensi maritim untuk mewujudkan pemerataan ekonomi Indonesia.
BACA JUGA:Pak Jokowi, Kapan Calon Panglima TNI Diajukan ke DPR?
“Aspek pertahanan maritim merupakan aspek pokok dalam mewujudkan visi Poros Maritim Dunia,” ujar dia.
Sesuai filosofi dalam G20, di bagian bawah terdapat tulisan G20 Indonesia.
Tulisan tersebut berwarna biru tua, yang merepresentasikan identitas Indonesia sebagai negara maritim, laut yang luas, kaya sumber daya, dan memiliki kekuatan menghubungkan dunia dan bangsa.
BACA JUGA:Calon Panglima TNI Harus The Rising Star, Siapakah Dia?
“Sebagai negara maritim, laut sangat dekat dengan kehidupan rakyat Indonesia,” ucap Simon.
Alasan ketiga, Perang Ukraina-Rusia yang sedang berlangsung berdampak pada krisis energi dan pangan yang telah menghantui negara-negara di seluruh dunia.
Indonesia adalah negara yang berpotensi terdampak krisis tersebut.
BACA JUGA: Panglima TNI Tunggu Kiriman Video Kekerasan Tragedi Kanjuruhan, Janji Besok Sore Bakal Tuntas
Secara internal, TNI juga memiliki banyak pekerjaan rumah, terutama pada penguatan Minimum Essential Force (MEF) dan teknologi alutsista.
“Tapi yang lebih penting, seorang Panglima TNI adalah sosok yang memiliki chemistry dan sepemikiran dengan Presiden,” tuturnya.
Sumber:
