FKUB DKI Dianggap Salah Bernaung, Penggunaan Dana Hibah Jadi Tak Efektif

FKUB DKI Dianggap Salah Bernaung, Penggunaan Dana Hibah Jadi Tak Efektif

Ilustrasi kerukunan umat beragama. (ist)--

BACA JUGA:Kasus Mayat Hidup Lagi, Kapolres Bogor Akhirnya Buka Suara

Di sisi lain, pada pertengahan tahun 2022, Staf Khusus Ketua Dewan Pengarah Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP) Antonius Benny Susetyo menyerukan agar FKUB untuk solid dan bijaksana dalam upaya menjaga kerukunan bangsa Indonesia.

"Indonesia hebat karena habituasi Pancasila sudah di dalam darah daging masyarakatnya sendiri, maka orang-orangnya tidak eksklusif, terbuka terhadap segala tradisi dan ragam budaya, multikultur, dan terdiri dari berbagai macam etnis budaya, dan kita semua menyatu," tutur dia.

Stafsus Ketua Dewan Pengarah BPIP tersebut menyebutkan bahwa Soekarno menggali Pancasila dari masyarakat Indonesia sendiri.

"Nilai Pancasila ditemukan Soekarno di pembuangannya di Ende, bagaimana dia berdialog dengan para pastor, dan di Bengkulu, bagaimana dia berdialog dengan tokoh-tokoh Islam terkenal. Soekarno belajar, dan menemukan Pancasila yang memang lahir dari Indonesia sendiri," tuturnya.

BACA JUGA:Daftar 5 Pelatih yang Pernah Berseteru Dengan Cristiano Ronaldo, Bukan Cuma Level Klub Tapi Juga Timnas

Pengamat komunikasi politik itu juga memaparkan juga mengenai tantangan menjaga kerukunan umat beragama saat ini.

"Era digital membuat manusia terasing dan kehilangan daya kritis dan nalar. Manusia dikendalikan teknologi; masyarakat belajar semua hal dari internet, sehingga menguat rasa eklusivitas. Ini mencederai nilai inklusivitas bangsa Indonesia yang sudah diwariskan," jelas dia.

Terhadap FKUB, Benny berpesan agar para anggotanya terus menjalankan nilai-nilai Pancasila.

Nilai Ketuhanan yang kemudian menjadi dasar nilai-nilai kemanusiaan itulah yang perlu dihidupi oleh FKUB. 

BACA JUGA:Gibran Kaget Jadi Trending Twitter Usai Bertemu dengan Anies: Ternyata Aku Dirasani

Utamakan nilai ketuhanan dalam mengambil keputusan, maka akan tercipta pengakuan terhadap semua umat beragama di Indonesia, dan tercipta suasana persatuan karena pengambilan keputusan dengan musyawarah mufakat.

"Contohnya, untuk persiapan pemilihan di tahun 2024, FKUB dapat bekerjasama dengan KPU dan Bawaslu untuk sosialisasi, agar politik identitas tidak berlaku. FKUB bisa mengajak Kesbangpol, untuk sosialisasi pendidikan politik kepada masyarakat. FKUB harus aktif untuk menyelenggarakan hal seperti ini," kata dia.

Benny juga menyerukan agar anggota FKUB menjadi negarawan agar dapat menjalankan kekuatan menjaga kerukunan bangsa Indonesia.

"FKUB harus menjadi negarawan, tidak hanya memikirkan agamanya sendiri; harus juga memiliki wawasan kebangsaan. FKUB tidak melaksanakan politik praktis, tetapi menjaga netralitas dan menjalankan pendidikan politik kepada masyarakat," tutup dia.

DAPATKAN UPDATE BERITA FIN LAINNYA DI Google News


Darul Fatah

Tentang Penulis

Sumber: