5 Fakta PPKM Level 1 Jawa-Bali Diperpanjang Hingga 21 November 2022, Untuk kelancaran G20?

5 Fakta PPKM Level 1 Jawa-Bali Diperpanjang Hingga 21 November 2022, Untuk kelancaran G20?

PPKM, Ilustasi oleh Julián Amé dari Pixabay--

BACA JUGA:Pasien COVID yang Isoman Diminta Gunakan Layanan Telemedisin Kemenkes, Obat dan Layanan Gratis Semua

Berikut 5 fakta PPKM Level 1 di Jawa-Bali diperpanjang hingga 21 November 2022, dirangkum fin.co.id dari berbagai sumber.

1. Tekan Laju Covid-19

Perpanjangan PPKM Level 1 di Pulau Jawa-Bali ini untuk menekan laju kenaikan angka Covid-19.

Seperti disebutkan dalam pendahuluan di atas, ada pertumbuhan kasus Covid-19 di Indonesia yang cukup signifikan. Maka itu pemerintah memandang perlu untuk melakukan tindakan antisipasi. 

"Kami sampaikan bahwa PPKM tetap akan diperpanjang untuk menekan laju kenaikan Covid-19," ungkap Dirjen Bina Administrasi Wilayah Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) Safrizal ZA melalui keterangan resminya, Selasa 8 November 2022 kemarin.

2. Peraturan Dalam Bentuk Instruksi Mendagri

Safrizal ZA menjelaskan, aturan perpanjangan PPKM level 1 selama dua pekan untuk wilayah Jawa - Bali, telah dituangkan dalam Instruksi Menteri Dalam Negeri (Inmendagri) terbaru. Pemerintah memperjelas aturan PPKM level 1 dalam inmendagri terbaru.

BACA JUGA:Covid-19 Omicron XBB Belum Usai Muncul Lagi Sub Varian XBB.1, Pemerintah: Waspada Tapi Jangan Panik

BACA JUGA:Kemenkes Ungkap Lonjakan Kasus COVID Dalam Sepekan Terakhir akibat Varian XBB, Ini Imbauannya

Aturan perpanjangan PPKM level satu untuk daerah Jawa-Bali tertuang dalam Inmendagri Nomor 47 Tahun 2022.

3. Pemda Diminta Waspada

Safrizal mengingatkan kembali kepada pemerintah daerah untuk terus memantau perkembangan kasus Covid-19. Pemerintah daerah diminta untuk tidak lengah dan terus bersiaga mengantisipasi ancaman lonjakan kasus.

Salah satu bentuk kewaspadaan yaitu dengan tetap menerapkan protokol kesehatan, memaksimalkan penggunaan Aplikasi PeduliLindungi hingga pelaksanaan vaksinasi booster. 

"Tidak kalah penting adalah terus dorong vaksinasi dosis ketiga atau booster," kata Safrizal.

DAPATKAN UPDATE BERITA FIN LAINNYA DI Google News


Sigit Nugroho

Tentang Penulis

Sumber: