Akun Twitter Polresta Malang Diretas Usai Unggah Foto Sujud Massal, Kok Bisa..

Akun Twitter Polresta Malang Diretas Usai Unggah Foto Sujud Massal, Kok Bisa..

Personel polisi di Malang melakukan sujud massal di halaman Mapolresta Malang--(Antara)

Pol Budi Hermanto bersama personel gelar sujud bersama dalam apel pagi di halaman Mapolresta Malang, kota, Senin 10, Oktober 2022.

Gelar sujud bersama ini sebagai bentuk permohonan maaf atas kerusuhan yang terjadi di Stadion Kanjuruhan, kabupaten Malang, yang menewaskan 131 korban jiwa.

BACA JUGA:Ratusan Polisi Malang Sujud Massal, Minta Maaf Atas Tragedi yang Terjadi di Stadion Kanjuruhan

BACA JUGA:Sujud Syukur dan Teriakan Medeka Iringi Kebebasan 16 Napi Rutan Jambe Tangerang di Hari Kemerdekaan RI ke 77

"Kami bersujud dan bersimpuh memohon ampunanmu ya rabb, mengaturkna maaf kepada korban dan keluarganya serta seluruh aremania aremanita, seraya memanjatkan doa agar situasi kamtimbas kembali, kondusif, kabulkan doa kami ya Rabb," tulis tweet dari Polres Ngawi pada Senin, 10 Oktober 2022.

Kasi Humas Polresta Malang Kota Ipda Eko Novianto saat dikonfirmasi media di Kota Malang, Senin mengatakan bahwa permohonan maaf sekaligus pembacaan doa untuk seluruh korban tragedi Kanjuruhan itu, dilakukan secara spontan.

Eko meneruskan jajaran yang dilakukan perseon Polresta Malang tersebut merupakan bentuk empat kepada masyarakat Malang Raya khususnya yang menjadi korban dalam tragedi Kanjuruhan.

Menurut Eko, ada keterkaitan emosional antara personel dan jajaran Polresta Malang kota dengan masyarakat Raya termasuk dengan Aremania.

Eko mengatakan sujud massal itu, ada kurang lebih 100 anggota Polrestas Malang kota yang saat itu mengikuti apel.

"Ini sebagai wujud empati kita, dimana ada keterikatan emosional antara kami dengan masyarakat," ujarnya.

BACA JUGA:Sesaki Stadion Legok, Empat Ribu Warga Kabupaten Tangerang Gelar Doa Bersama untuk Korban Tragedi Kanjuruhan'

BACA JUGA:Ade Armando Dipolisikan, Gegara Bilang Aremania Seperti Preman dalam Tragedi Kanjuruhan

Tragedi Kanjuruhan 

Pada Sabtu (1/10), terjadi kericuhan usai pertandingan antara Arema FC melawan Persebaya Surabaya dengan skor akhir 2-3 di Stadion Kanjuruhan, Kabupaten Malang. Kekalahan itu menyebabkan sejumlah suporter turun dan masuk ke dalam area lapangan.

Kerusuhan tersebut semakin membesar dimana sejumlah flare dilemparkan termasuk benda-benda lainnya. Petugas keamanan gabungan dari kepolisian dan TNI berusaha menghalau para suporter tersebut dan pada akhirnya menggunakan gas air mata.

DAPATKAN UPDATE BERITA FIN LAINNYA DI Google News


Ari Nur Cahyo

Tentang Penulis

Sumber: