Nasional

Bjorka Retas Data Jokowi, Menkominfo Johnny Plate: Bukan Data-data Spesifik

fin.co.id - 2022-09-12 17:08:58 WIB

Ilustrasi, Hacker

JAKARTA, FIN.CO.ID - Peretasan yang dilakukan oleh identitas Bjorka hingga menyasar beberapa tokoh dan lembaga di Indonesia membuat heboh sejumlah pemberitaan. 

Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo) Johnny G.Plate akhirnya angkat bicara soal peretasan yang dilakukan Bjorka. 

(BACA JUGA: Bela Hacker Bjorka, Jubir PSI: Masalahnya Sistem Keamanan Siber Pemerintah yang Buruk )

Plate menyebut data yang dimiliki oleh peretas Bjorka adalah data umum.

Di rapat dibicarakan bahwa memang ada data-data yang beredar salah satunya oleh Bjorka, tapi data-data tersebut setelah ditelaah sementara adalah data-data yang bersifat umum. 

"Bukan data-data spesifik dan bukan data-data ter-update," kata Johnny G Plate, Senin 12 September 2022.

Plate mengaku baru melakukan rapat terbatas dengan Presiden Joko Widodo, Wakil Presiden Ma'ruf Amin, Menteri Koordinator bidang Politik, Hukum dan Keamanan Mahfud MD, Kepala Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN) Hinsa Siburian.

(BACA JUGA: Felix Siauw Beri Jawaban Jenaka Terhadap Hacker Bjorka Ancam Bocorkan Data MyPertamina)

"Tim lintas kementerian lembaga dan BSSN, Kominfo, Polri dan BIN berkoordinasi untuk menelaah secara dalam," ungkap Johnny.

Johnny juga menyebut akan dibentuk tim khusus yaitu "emergency response team" untuk menjaga tata kelola data yang baik di Indonesia.

"Juga untuk menjaga kepercayaan publik. Jadi akan ada 'emergency response team', (anggotanya) dari BSSN, Kominfo, Polri, dan BIN untuk melakukan asesmen-asesmen berikutnya," tambah Johnny.

Johnny juga mengaku ada keterbatasan pemerintah dalam melakukan komunikasi publik.

(BACA JUGA: Bjorka Ungkap Data Menteri yang Belum Vaksin Booster, dr Tifa Beri Sindiran Menohok)

"Saya mengajak rekan-rekan media, ini data sangat strategis dan data juga bisa terkait dengan 'sovereignity', kedaulatan kita, termasuk sangat geopolitis," ujarnya.

"Mohon media jangan sampai memberitakan yang memberikan dampak kebingungan kepada masyarakat karena ini banyak hal-hal teknis yang kadang salah kutip yang mengakibatkan satu dengan lainnya warga bangsa kita saling 'mem-bully'. Jangan sampai," ungkap Johnny.

Admin
Penulis