IPEF Ministerial Meeting Resmi Ditutup, Menko Airlangga Beberkan Empat Fokus Kerangka Kerja IPEF

IPEF Ministerial Meeting Resmi Ditutup, Menko Airlangga Beberkan Empat Fokus Kerangka Kerja IPEF

Menko Perekonomian Airlangga Hartarto saat acara Indo-Pacific Economic Framework Ministerial Meeting (IPEF-MM) -ekon.go.id-ekon.go.id

Katherine dalam keterangan persnya juga menambahkan IPEF akan bekerja sama menjawab tantangan ekonomi di abad ke-21 ini dan secara kontinyu akan terus menyempurnakan bidang-bidang kerja sama dalam framework ini.

(BACA JUGA:Elektabilitas Airlangga Tinggi, Jika Dipasangkan dengan Dua Gubernur Ini Jadi Capres Teratas)

Menteri Raimondo juga menyampaikan komitmen dan keterlibatan pihak swasta dalam Indo-Pacific Upskilling Initiative, yang terdiri dari 14 perusahaan besar Amerika Serikat yang telah berkomitmen untuk memberikan dukungan dalam pengembangan, serta menunjukkan hasil tangible bagi negara-negara berkembang yang tergabung dalam pembahasan di IPEF.

Masing-masing perusahaan ini telah menyatakan kesanggupannya, untuk setidak-tidaknya 500 ribu kesempatan upskilling secara digital. Secara keseluruhan, perusahaan ini juga telah memberikan komitmennya untuk membuka kesempatan upskilling sebanyak 7 juta untuk negara partisipan IPEF.   

Sejalan dengan yang disampaikan Ambassador Katherine Tai (USTR), Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto menyampaikan bahwa pandemi Covid-19 telah menimbulkan terjadinya disrupsi pada rantai pasok (supply chain disruption), yang menjadi tantangan terbesar bagi sejumlah negara. 

(BACA JUGA:Golkar Ketemu PSI, Airlangga dan Giring Bahas Bahas Kondisi Sosial Politik Jelang Pemilu 2024)

(BACA JUGA:Airlangga Hartarto Tegaskan Pentingnya Persatuan bagi ASEAN)

”Disrupsi karena Covid-19 pada rantai pasok, kita manfaatkan menjadi sebuah kesempatan (opportunity) untuk memperbaiki mekanisme menjadi lebih transparan, dengan pemetaaan masalah yang lebih baik untuk menghasilkan solusi yang lebih konkret,” katanya Airlangga.

Ditambahkan juga bahwa muara dari seluruh fokus dalam pembahasan, pada akhirnya terkait dengan manusia atau pekerja, sementara itu perdagangan akan menjadi platform yang memberikan kesempatan konkret agar dapat memberikan solusi nyata bagi pekerja. 

IPEF dapat menjadi forum yang menyamakan level ‘playing field’ bagi perusahaan (sektor privat) di negara partisipan IPEF, baik perusahaan kecil maupun perusahaan besar. 

(BACA JUGA:Non-ASN atau Honorer Tenaga Kesehatan Siap-siap Jadi PPPK, Menteri PANRB Lakukan Hal Ini)

Kerangka kerja IPEF akan berfokus pada 4 (empat) pilar utama untuk membangun komitmen berstandar tinggi yang akan memperdalam keterlibatan ekonomi di kawasan:

Pada Pilar I: Perdagangan, partner IPEF sepakat untuk mewujudkan prinsip ketahanan, keberlanjutan dan pertumbuhan ekonomi yang inklusif dengan cakupan pembahasan pada isu ekonomi digital, pertanian, lingkungan, sumber daya manusia dan penerapan transparasi serta good regulatory practices.

Selanjutnya pada Pilar II: Rantai Pasok, masing-masing negara sepakat untuk berkoordinasi secara intensif dalam memitigasi disrupsi serta mengamankan produk-produk esensial guna memastikan arah pertumbungan ekonomi yang positif.

(BACA JUGA:Bertemu Delegasi Partai Komunis China, Airlangga Hartarto Janjikan Stabilitas Politik)

DAPATKAN UPDATE BERITA FIN LAINNYA DI Google News


Gatot Wahyu

Tentang Penulis

Sumber: ekon.go.id