Ketua Banggar DPR Dorong Pemerintah Realokasi Anggaran Subsidi: Untuk Menekan Dampak Inflasi

Ketua Banggar DPR Dorong Pemerintah Realokasi Anggaran Subsidi: Untuk Menekan Dampak Inflasi

Ketua Banggar DPR M Said Abudllah. (dok.dpr.go.id)--

(BACA JUGA:Putri Candrawathi Datangi Bareskrim dengan Kerudung Hitam, Said Didu: Setau Saya Non Muslim)

(BACA JUGA:Sri Mulyani Bandingkan Subsidi Energi Rp502 T Setara dengan Pembangunan 3.333 Rumah Sakit)

Dia menilai, sejauh ini subsidi solar juga tidak tepat sasaran, karena gap harga solar bersubsidi dan nonsubsidi sangat besar. Sehingga, kata Said, perubahan pola subsidi BBM dan LPG menjadi keniscayaan yang harus diubah oleh pemerintah.

"Dana subsidi energi yang besar, idealnya dapat digunakan untuk pembangunan di berbagai sektor untuk memenuhi kebutuhan masyarakat kelas bawah dan kegiatan yang produktif, misalnya pendidikan, kesehatan, infrastruktur energi dan lain-lain," tutur Said.

Said memaparkan, besaran anggaran subsidi BBM bisa digunakan untuk membangun ruas tol baru sepanjang 3.501 kilometer dengan perkiraan investasi Rp142,8 miliar per km. 

Sedangkan, untuk pembangunan Sekolah Dasar (SD) bisa sebanyak 227.886 unit yang diperkirakan nilainya Rp2,19 miliar per unit.

(BACA JUGA:Kurs Rupiah 26 Agustus 2022 Menguat Tipis, Ini Penyebabnya)

(BACA JUGA:PT Jasamarga Transjawa Tol Kerjakan 3 Rekonstruksi Rigid dan Perbaikan Jembatan di Jalan Tol Jakarta-Cikampek)

Bahkan, lanjut dia, anggaran subsidi BBM bisa untuk membangun rumah sakit skala menengah sebanyak 3.333 unit, dengan nilai investasi Rp150 miliar per unit.

"Jika diperlukan untuk membangun Puskesmas, anggaran subsidi dan kompensasi BBM dapat digunakan untuk membangun 41.666 puskesmas baru dengan biaya Rp 12 miliar per puskesmas," katanya.

Said menambahkan, saat ini Indonesia masih menghadapi indeks prevalensi kerawanan pangan yang tinggi. 

"Realokasi anggaran subsidi energi bisa diarahkan untuk memperkuat program ketahanan pangan, karena kita masih hanya swasembada beras. Sementara, komoditas pangan lainnya, seperti daging, sayuran, gula hingga kedelai masih impor," tutur Said.

(BACA JUGA:Sudah Dibantu Kasus Brigadir J Malah Jokowi Diserang, Kamaruddin Simanjuntak Auto Dinyinyirin Netizen)

(BACA JUGA:Pemberhentian Irjen Pol Ferdy Sambo dari Polisi, Polri: Tunggu Tanda Tangan Presiden)

Selain itu, menurut dia, realokasi anggaran subsidi dan kompensasi energi dapat difokuskan untuk penguatan program konversi energi yang mengarah pada kemandirian energi.

DAPATKAN UPDATE BERITA FIN LAINNYA DI Google News


Sigit Nugroho

Tentang Penulis

Sumber: