Kurs Rupiah 26 Agustus 2022 Menguat Tipis, Ini Penyebabnya

Kurs Rupiah 26 Agustus 2022 Menguat Tipis, Ini Penyebabnya

Ilustrasi Rupiah. FOTO: Mohamad Trilaksono - Pixabay --

JAKARTA, FIN.CO.ID - Kurs rupiah 26 Agustus 2022 menguat tipis, ditopang kebijakan triple intervention dari Bank Indonesia dalam menjaga stabilitas nilai tukar mata uang Garuda.

Mengutip data Bloomberg, Jumat 26 Agustus 2022 pukul 15.00 WIB, kurs rupiah ditutup pada level R14.817 per dolar AS, naik 7 poin atau 0,05 persen apabila dibandingkan dengan posisi penutupan pasar spot pada Kamis 25 Agustus 2022 di level Rp14.824 per dolar AS.

(BACA JUGA:Penlok Terbit, Jasa Marga Targetkan Pembebasan Lahan Jalan Tol Kertosono-Kediri Berjalan Sesuai Rencana)

(BACA JUGA:Klaim Bank Indonesia: Rupiah Terjaga Ditengah Situasi Ketidakpastian Global)

Analis Pasar Uang PT Bank Mandiri Tbk (BMRI) Reny Eka Putri mengatakakan kurs rupiah sebenarnya memiliki dukungan dari data fundamental ekonomi Indonesia begitu kuat. Ditambah lagi minggu ini BI telah menaikkan suku bunga acuan.

"Menguatnya rupiah juga karena efek kebijakan triple intervention BI demi menjaga stabilitas kurs rupiah," kata Reny, Jumat Sore. 

BI telah menyiapkan jurus baru sebagai upaya untuk memperkuat stabilitas nilai tukar atau kurs rupiah, melengkapi jurus-jurus lama yang dikenal dengan sebutan triple intervention. 

Jurus ini mengombinasikan atau meramu antara menjual Surat Berharga Negara (SBN) bertenor pendek dan membeli SBN bertenor panjang.

(BACA JUGA:IDEAS: RUU Omnibus Law Sektor Keuangan P2SK Berpotensi Lemahkan Perbankan Syariah)

(BACA JUGA:Dana Pembebasan Lahan Tol Solo-Yogyakarta-Kulonprogo Tembus Rp3,40 Triliun)

Gubernur BI Perry Warjiyo menyatakan, bank sentral hingga saat ini terus melakukan intervensi di pasar valutas asing (valas), baik itu melalui pasar spot (spot markets), Domestic Non- Deliverable Forward ( DNDF ), maupun juga operasi di pasar SBN sekunder. 

"Kami terus melakukan stabilisasi nilai tukar (rupiah) dengan triple intervention tersebut," kata Perry di Jakarta, Selasa 23 Agustus 2022. 

Namun, lanjut Perry, masih dalam konteks untuk menjaga stabilitas nilai tukar rupiah, melalui keputusan terbaru bank sentral juga melakukan penjualan dan pembelian SBN di pasar sekunder. 

Caranya dengan menjual SBN bertenor jangka pendek di pasar sekunder, agar imbal hasilnya menarik. Sehingga, ini akan menarik investasi portofolio ke dalam negeri dan memperkuat nilai tukar rupiah.

DAPATKAN UPDATE BERITA FIN LAINNYA DI Google News


Sigit Nugroho

Tentang Penulis

Sumber: