Suara Tegas Panglima TNI: Jangan Sampai Ada Keringanan Hukuman Bagi Prajurit TNI Pelanggar Hukum

Suara Tegas Panglima TNI: Jangan Sampai Ada Keringanan Hukuman Bagi Prajurit TNI Pelanggar Hukum

Panglima TNI Muhammad Andika Perkasa.-YouTube/Jenderal TNI Andika Perkasa-YouTube/Jenderal TNI Andika Perkasa

Dengan penegasan ini, Kadispenad TNI AD itu meminta publik untuk tidak langsung mempercayai begitu saja.

(BACA JUGA:Jokowi Kenakan Baju Adat Bangka Belitung di Sidang Tahunan MPR 2022, Ternyata Ada Filosofinya Loh)

"Berharap masyarakat tidak terprovokasi atas video bohong yang banyak beredar di medsos tentang pernyataan Serda Ucok itu," tegas Tatang.

Video Diduga Suara Serda Ucok Soal Brigadir J

Sebelumnya beredar video viral diduga suara tegas Serda Ucok Tigor Simbolon bilang beri kami ruang untuk menangkap pembunuh Brigadir Pol. Nopryansah Yosua Hutabarat atau Brigadir J.

(BACA JUGA:Segway Resmi Luncurkan Empat Skuter Listrik Pintarnya, Mampu Angkat Beban 150 Kg)

Berdasarkan penelusuran redaksi FIN, video diduga suara tegas Serda Ucok diunggah lewat laman akun Facebook bernama Rohani Simanjuntak, 3 Agustus 2022.

Rohani Simanjuntak sendiri diketahui merupakan bibi dari mendiang Brigadir J dan terpantau memang kerap membagikan momen perihal ponakannya.

Video tersebut berdurasi 1 menit 21 detik yang memperlihatkan beragam gambar kompilasi Serda Ucok.

Dalam video tersebut Serda Ucok yang mengaku alumni Cebongan 2013 merasa terpanggil karena melihat ketidakadilan atas kematian Brigadir J di rumah bosnya, Irjen Pol. Ferdy Sambo.  

Berikut narasi lengkap dari video yang diduga suara Serda Ucok terhadap kematian Brigadir J:

"Komando! Kami alumni pasukan Cebongan 2013, Serda Ucok Tigor Simbolon dan kawan-kawan. Merasa terpanggil melihat ketidakadilan atas kematian Brigadir Josua secara mengenaskan di rumah bosnya.

Sebagai putra Batak dan prajurit Kopassus, kami merasa terpanggil untuk membantu ibu pertiwi demi membela keadilan dengan menangkap dan mengungkap pembunuh Josua secara terang benderang.

Sungguh kami tidak tega melihat negara yang sepertinya kesulitan dan kehabisan energi untuk menangkap pembunuh Josua.

Kami merasa terpanggil demi keadilan mewakili keluarga besar Batak dan masyarakat Indonesia dan kewibawaan negara serta Pancasila dan kemanusiaan yang adil dan beradab.

DAPATKAN UPDATE BERITA FIN LAINNYA DI Google News


Gatot Wahyu

Tentang Penulis

Sumber: