Pendiri ACT Diduga Dekat Dengan Partai Ini, Guntur Romli: Aliansi Politiknya Memang Sudah Kelihatan

Pendiri ACT Diduga Dekat Dengan Partai Ini, Guntur Romli: Aliansi Politiknya Memang Sudah Kelihatan

Pollitisi Partai Solidaritas Indonesia (PSI) Guntur Romli.-Screenshot YouTube/GunRomli-

Pada laporan tersebut, Pendiri ACT sempat hadir pada event Ambassador Talks kala dihelat di Ruang Rapat Pleno Fraksi PKS DPR RI, Senayan, Jakarta Pusat, 17 April 2018.

(BACA JUGA:Fitnah Habib Rizieq Terima Upeti dari Holywings, Guru SD di Depok Minta Maaf)

Tulisan dari Pendiri ACT Ahyudin juga muncul di situs resmi PKS Semarang tentang Palestina (klik di sini).

Selain itu, Ahyudin juga pernah mengkritik Jokowi terkait kasus di Suriah pada 16 Desember 2018 (klik di sini).

Sebelumnya tagar "Jangan Percaya ACT" mmendadak jadi trending di sosial media Twitter sejak Minggu 3 Juli 2022 malam. 

Hal itu merespon laporan Majalah Tempo edisi 2 Juli 2022 yang membuat headline bertajuk "Kantong Bocor Dana Umat", yang menyoroti dugaan penyelewengan dana sumbangan yang terkumpul melalui ACT, hingga fasilitas mewah dan gaji fantastis yang diterima petinggi ACT.

(BACA JUGA:Kremlin Akhirnya Ungkap Soal Pesan Zelenskyy ke Putin via Jokowi )

Dikutip dari laman ACT, diketahui organisasi itu berdiri pada tanggal 21 April 2005. Aksi Cepat Tanggap (ACT) secara resmi diluncurkan secara hukum sebagai yayasan yang bergerak di bidang sosial dan kemanusiaan.

Sementara itu, Aksi Cepat Tanggap (ACT) adalah organisasi nirlaba profesional yang memfokuskan kerja-kerja kemanusiaan pada penanggulangan bencana, mulai fase darurat sampai dengan fase pemulihan pasca-bencana.

Organisasi ini pertama kali melakukan aksinya sejak tahun 1994 di Liwa, Lampung Barat dalam merespons bencana gempa bumi.

ACT sebenarnya tidak terlepas dari sosok Ahyudin yang merupakan founder sekaligus pimpinan ACT pertama.

(BACA JUGA:3.441 PPPK Terima SK Pengangkatan, Bupati Tangerang: Taat Ikuti Aturan atau Keluar )

Ahyudin diketahui memimpin ACT selama 13 tahun sebelum akhirnya beregenerasi pada 2019.

Pada 2019, kepemimpinan Ahyudin digantikan oleh Ibnu Khajar sebagai Presiden ACT. Sementara dirinya menjadi Ketua Dewan Pembina ACT saat itu.

Belakangan diketahui bahwa Ahyudin justru hengkang dari ACT pada awal 2022 di tengah sederet persoalan yang melilit organisasi tersebut.

DAPATKAN UPDATE BERITA FIN LAINNYA DI Google News


Tiyo Bayu Nugro

Tentang Penulis

Sumber: