Pemilu 2024 Usai, Kaesang Disarankan Rombak Struktur PSI Agar Mesin Partai Berjalan Optimal

Pemilu 2024 Usai, Kaesang Disarankan Rombak Struktur PSI Agar Mesin Partai Berjalan Optimal

Ketua Umum PSI Kaesang Pangarep--

FIN.CO.ID - Ketua Umum (Ketum) Partai Solidaritas Indonesia (PSI) Kaesang Pangarep gagal membawa partainya masuk ke Senayan. Meski demikian, Putra bungsu Presiden Joko Widodo (Jokowi) itu berhasil memperoleh penambahan suara PSI sebesar 1.609.808 dari total 84 daerah pemilihan (dapil) pada pileg 2024 jika dibandingkan 2019 yang hanya mampu memperoleh 2.650.361 (1,89%) suara sah Nasional.

Pengamat Politik 2Indos Khalid Akbar mengatakan, putera bungsu Jokowi ini hanya diberikan waktu yang sangat singkat yakni 4 bulan 20 hari sejak pengangkatannya sebagai Ketua Umum PSI pada 25 September 2023. Hal itu, kata dia,  agar PSI berhasil mencapai target Parliamentary Threshold (PT) sebesar 4 persen.

BACA JUGA:

"Agar PSI berhasil mencapai PT 4 persen," katanya dalam keterangan tertulis, Minggu 7 April 2024.

Dia menilai, politik pragmatis elite PSI yang ingin cuci tangan dengan cara memberikan kursi Ketua Umum PSI kepada Kaesang Pangarep yang baru 2 dua hari menjadi anggota PSI. Dia menutur, hal itu untuk mendapatkan Jokowi effect pada perolehan suara pileg 2024 gagal total.

"Patut diduga Kaesang Pangarep sedang 'dimanfaatkan secara politik' oleh elite-elite PSI. Terutama Raja Juli Antoni sebagai Sekretaris Jenderal yang alih-alih mengorganisir PSI dalam menghadapi pemilu, terlihat lebih genit hilir mudik mengurus kementrian ATR/BPN dan mengabaikan urusan elektoral PSI," katanya.

Ditambah jajaran Bappilu PSI yang dipimpin oleh Endang Tirtana juga gagap dalam politik elektoral, kata dia, seolah membebankan kerja-kerja taktis pemilu ke pundak Kaesang Pangarep yang menyandang titel ‘Anak Presiden’. 

"PSI di bawah kepemimpinan Kaesang harusnya berhasil menempatkan kader partainya, di DPR RI pada Pileg 2029 walaupun Jokowi Widodo sudah tidak lagi menjadi Presiden RI. Karena Kaesang Pangarep memiliki karakteristik kepemimpinan yang lebih mudah diterima oleh Millenial dan Gen Z di masa akan datang," katanya.

Khalid mengatakan, langkah awal pascapileg 2024 Ketua Umum PSI harus segera melakukan perombakan kepengurusan DPP PSI, agar mesin partai bisa dijalankan secara optimal, terstruktur, sistematis, dan masif.

Restrukturisasi baiknya dimulai dengan menggantikan langganan Sekjen PSI yaitu Raja Juli Antoni, yang terbukti gagal mengemban tanggung jawab di Partai, padahal dia sudah cukup lama mencicipi manisnya posisi penting sebagai wamen (wakil menteri) ATR/ BPN.

"Sekjen PSI tersebut 'tidak punya kapasitas' mumpuni untuk mencapai target perolehan suara PSI secara signifikan, setelah dua kali berkompetisi pada Pileg 2019 dan 2024," pungkasnya.

Menurut dia, Pileg 2029 adalah waktu yang tepat bagi Ketua Umum PSI Kaesang Pangarep menjadi pemimpin muda yang matang. Maka itu, dia menyarankan, agar Kaesang tidak lagi bersandar dan berharap perolehan suara partai pada Jokowi effect.

"Sudah waktunya bagi Kaesang Pangarep untuk berdirikari dan membuktikan bahwa dirinya memang patut dan pantas mengkomandoi partai politik. Sehingga dikemudian hari PSI mampu mewujudkan perkaderan partai politik yang teroganisir dan menciptakan Kaesang effect," katanya.

BACA JUGA:

DAPATKAN UPDATE BERITA FIN LAINNYA DI Google News


Mihardi

Tentang Penulis

Sumber: