2 Faktor Ini Jadi Penyebab IHSG Sepekan Kedepan Diperkirakan Mengalami Penguatan Terbatas
Ilustrasi - Grafik pergerakan IHSG -Photo by energepic.com -Pexels
Dari dalam negeri, fundamental ekonomi Indonesia semakin kokoh. Pekan lalu Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengumumkan APBN per 31 Mei 2022 kembali mencetak surplus 0,74 persen terhadap produk domestik bruto (PDB).
"Surplus selama lima bulan ini menjadi indikator fundamental ekonomi Indonesia masih bagus. Ini menjadi sentimen positif yang membuat IHSG bakal menguat pekan depan," pungkas Hans.
Berdasarkan data Kementerian Keuangan, pendapatan negara hingga 31 Mei 2022 mencapai Rp 1.070,4 triliun atau melesat 47,3 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu. Belanja negara menembus Rp 938,2 triliun atau melemah 0,8 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu.
(BACA JUGA:Distribusikan 60 Juta Ton Minyak Goreng, Bos ID FOOD: Belinya di Warung Pangan Pakai Aplikasi PeduliLindungi)
Dengan demikian, sepanjang Januari - Mei 2022, APBN masih mencatatkan surplus sebesar Rp132,2 triliun atau 0,74 persen terhadap PDB.
Kondisi tersebut berbanding terbalik dibandingkan Januari-Mei 2021, yang mana APBN sudah mencatat defisit sebesar Rp219,3 triliun atau 1,27 persen terhadap PDB.
Pada tahun lalu, pemerintah memang menggeber belanja di awal tahun untuk pembelian vaksin hingga mitigasi dampak pandemi Covid-19.
Surplus anggaran hingga lima bulan berturut-turut tersebut baru pertama kali ditorehkan APBN kembali setelah 10 tahun tahun. Terakhir kali APBN mencatatkan surplus selama lima bulan beruntun adalah pada 2012.
(BACA JUGA:Lakukan Kecurangan, Pertamina Tutup SPBU di Serang)
Sebagai informasi saja, IHSG ditutup pada level 7.042,94 pada Jumat 24 Juni 2022. Posisi tersebut menunjukkan penguatan 1,53 persen dibanding Jumat 17 Juni 2022 yang ditutup pada level 6.936,97.
.jpeg)
Sumber:
