2 Faktor Ini Jadi Penyebab IHSG Sepekan Kedepan Diperkirakan Mengalami Penguatan Terbatas

2 Faktor Ini Jadi Penyebab IHSG Sepekan Kedepan Diperkirakan Mengalami Penguatan Terbatas

Ilustrasi - Grafik pergerakan IHSG -Photo by energepic.com -Pexels

JAKARTA, FIN.CO.ID - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) diprediksi mengalami penguatan terbatas sepekan kedepan, atau periode Jumat 24 Juni 2022  - Jumat 1 Juli 2022. 

Selain fundamental perekonomian Indonesia yang masih bagus,  shock  pelaku pasar terhadap pengetatan kebijakan moneter yang agresif dari Bank sentral Amerika, Federal Reserve (The Fed) mulai mereda.

(BACA JUGA:Nilai Rata-rata Transaksi BEI Sepekan Terakhir Naik 0,52 Persen Jadi Rp17,33 Triliun)

"Mulai  rebound nya bursa Wall Street setelah kejatuhan akibat kekhawatiran inflasi, suku bunga tinggi dan risiko resesi menjadi sentimen positif pasar. IHSG berpeluang konsolidasi menguat pekan ini dengan support di level 6,920 sampai level 6,804 dan resistance di level 7,100 sampai level 7258. Cenderung SOS," kata Direktur Equator Swarna Investama, Hans Kwee, dikutip Senin 27 Juni 2022.

Hans mengatakan, kecemasan pelaku pasar mulai mereda terhadap sikap The Fed. Penjelasan Jerome Powell kepada Kongres AS pekan lalu menegaskan kenaikan Fed Fund Rate memang akan terjadi lagi pada bulan Juli. 

"Tetapi itu masih lama, sehingga kekhawatiran pasar sementara ini mereda," ujar Hans.

Pada pekan lalu, The Fed menaikkan suku bunga sebesar 75 basis poin (bp) menjadi 1,5 persen - 1,75 persen, dan menjadi kenaikan terbesar sejak 1994.

(BACA JUGA:Toyota Innova Hybrid Produksi Dalam Negeri Segera Meluncur, Untuk Pesaing Ertiga Hybrid?)

Ketua The Fed Jerome Powell mengatakan akan terus menaikkan suku bunga guna menurunkan inflasi. Suku bunga di bulan Juli 2022 diperkirakan akan naik antara 50 bp sampai 75 bp.

Survei ekonom reuters memperkirakan The Fed akan menaikkan suku bunga 75 bp di bulan depan dan 50 bp di September. 

Artinya, di Q3 2022, the Fed diprediksi total menaikkan suku bunga sebesar 125 bp menjadi 2,75 persen-3 persen.

Minggu lalu, Ketua the Fed, Jerome Powell, memberikan testimoninya di hadapan Kongres AS. Ia menyatakan kenaikan suku bunga selanjutnya akan tergantung data ekonomi terbaru, khususnya inflasi serta outlook perekonomian.

(BACA JUGA:Daftar 20 Mobil Terlaris di Indonesia Bulan Mei 2022, Honda Brio Juara)

"Dalam beberapa bulan ke depan kami ingin melihat bukti inflasi menurun, konsisten dengan laju penurunan ke 2 persen," kata Powell di hadapan Kongres AS, Rabu 22 JUni 2022..

DAPATKAN UPDATE BERITA FIN LAINNYA DI Google News


Sigit Nugroho

Tentang Penulis

Sumber: