Rupiah Letoy Lagi! Ditutup Rp 15.690 per Dolar AS
ilustrasi dollar as dan rupiah --
FIN.CO.ID - Posisi rupiah terhadap Dolar AS kembali melemah pada penutupan perdagangan, Senin, 18 Maret 2024.
Rupiah turun 92 poin (0,59 persen) dan kembali pada posisi Rp15.690 per dolar AS.
Analis pasar uang, Ibrahim Assuaibi, mengatakan pasar sedang mewaspadai kemungkinan kebijakan The Fed yang kembali hawkish (ketat).
Kondisi itu membuat dolar AS menguat, yang berimbas pada melemahnya rupiah.
“Pekan lalu data inflasi AS menunjukan kenaikan dari 3,1 persen pada Januari menjadi 3,2 persen pada Februari," kata Ibrahim.
Hal itu akhirnya membuat para pelaku pasar waspada terhadap sentimen hawkish bank sentral Amerika Serikat.
BACA JUGA:
- Gara-Gara Ketua The Fed, Rupiah Menguat, Kok Bisa?
- Prabowo-Gibran Unggul di Quick Count, IHSG dan Rupiah Meroket
The Fed akan menggelar pertemuannya pekan ini dan diperkirakan akan menahan suku bunga pada level 5,25-5,5 persen.
Namun, pasar akan mengawasi dengan ketat setiap sinyal terkait rencana penurunan suku bunga di Amerika Serikat.
Di dalam negeri, neraca perdagangan Indonesia hingga Februari 2024 masih membukukan surplus sebesar 870 juta Dolar AS.
Para analis memperkirakan surplus neraca perdagangan Indonesia akan semakin menyempit pada bulan selanjutnya.
“Surplus yang terus berlanjut hingga Februari 2024 bukanlah kondisi yang sehat, karena ekspor menurun," terang Ibrahim.
Ini karena pada Februari ekspor turun 5,79 persen. Sedangkan impor turun 0,29 persen secara bulanan.
BACA JUGA:
- Gara-Gara Sikap The Fed, Rupiah Nyungsep Lagi!
- Pergerakan Rupiah Menguat 0,34 Persen Terhadap Dolar AS, ini Penyebabnya!
Sumber:
