Nasional

Dear Pak Jokowi, Ambon New Port Penting Lho Untuk Maluku, Jangan Sampai Batal Dibangun!

fin.co.id - 31/03/2022, 12:59 WIB

Capt. Marcellus Hakeng Jayawibawa, Pengamat Maritim dan Pendiri AKKMI menilai pembangunan Ambon New Port sangat penting untuk mendukung target Maluku sebagai Lumbung Ikan Nasional

Pembangunan ANP diperkirakan akan menelan biaya sekitar 5 triliun. Dan untuk mewujudkan ANP tidak dapat dilakukan secara instan. Berdasarkan perkiraan dari Pemerintah Pusat pembangunan akan selesai dalam waktu 2 tahun.

"Memang dibutuhkan biaya yang cukup besar untuk dapat mewujudkan pelabuhan bertaraf internasional. Karena itu tidak ada salahnya juga pemerintah menyerap dana dari investor untuk dapat melaksanakan pembangunan tersebut. Tugas dari Kementerian Investasi Indonesia untuk bekerjasama dengan pihak swasta dalam hal pendanaan," pungkas Capt. Hakeng.

(BACA JUGA: Tegas! Menko Airlangga Minta Seluruh Pengusaha Bayar THR Bagi Pekerja, Pada Pembukaan Rakernas KSPSI)

Diberitakan Fin.co.id sebelumnya, Anggota Komisi IV DPR RI, Saadia Uluputty berang. Dia mempertanyakan janji Presiden Jokowi dan Menko Luhut Binsar Pandjaitan.

"Kalau alasan tidak ada uang, bagi kami tidak adil. Benar-benar kami ditipu, pembohongan ini. Saya tidak bisa terima (alasan itu) di sini," tegas Saadiah dalam rapat dengar pendapat di DPR, Rabu 23 Maret 2022 lalu.

Saadiah menilai, alasan tidak ada anggaran untuk pembangunan Ambon New Port sangat tidak tepat. 

"Tidak boleh ada alasan tidak ada duit tidak ada uang. Ini soal janji Presiden yang wara-wiri ke sana dengan beberapa menteri ke sana. Saya tidak bisa ambil terima kaya begini," kata Saadiah.

(BACA JUGA: Jefri Nichol Adu Jotos di Ring Tinju Lawan Haters, Ridwan Kamil: Kalau Saya Cukup Secara Online)

Dia menyebut, pemerintah bisa membuat kereta cepat di Bandung, membangun Ibu Kota Negara. Tetapi ketika janji pemerintah berjanji membangun Ambon New Port, pemerintah beralasan tidak ada anggaran.  

Padahal, kontribusi ikan di Maluku untuk negara sebesar 37 persen. 

"Bisa bangun kereta cepat di Bandung. Bisa bangun Ibu Kota Negara. Lah, ini laut kami punya kontribusi tertinggi 37 persen untuk negara. Kalau alasan tidak ada uang, bagi kami ini tidak adil," katanya. 

Saadiah mencatat ada tiga Wilayah Pengelolaan Perikanan (WPP) yang berada di dalam Provinsi Maluku, yakni WPP-714, WPP-715, dan WPP-718.

(BACA JUGA: Pemerintah Didorong Bayar Utang Rp109 Triliun ke Pertamina - PLN dan Beri Tambahan Kuota Solar Subsidi)

Maluku memiliki potensi tangkapan ikan sebesar 4,7 juta ton per tahun atau 37% dari total nasional. Namun, saat ini masyarakat Maluku baru dapat menjaring 543 ribu ton ikan per tahun.

Ambon New Port diproyeksikan meningkatkan hasil tangkapan ikan menjadi 750 ribu ton per tahun. Potensi  terbesar adalah ikan pelagis termasuk di dalamnya ikan tuna, tongkol, cakalang, teri, dan kembung.

Admin
Penulis
-->