Walah! Dana Haji Kurang Rp 1,5 Triliun, Gus Yaqut: Ada Tambahan Biaya Masyair

Walah! Dana Haji Kurang Rp 1,5 Triliun, Gus Yaqut: Ada Tambahan Biaya Masyair

Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas.--Kemenag

Kemudian biaya akomodasi. Lalu ada biaya pembimbing dari Saudi. 

"Padahal Indonesia sudah punya pembimbing haji sendiri.  Untuk di tenda memang kemahalan dalam logika kita. Kenapa kita harus bayar hotel, konsumsi dan sebagainya,” terang Gus Yaqut. 

Biaya masyair, lanjutnya, di luar kontrak-kontrak yang sudah ditandatangani. 

(BACA JUGA:Muhadjir: Masyarakat Harus Tahu, Selama ini Pemerintah Nomboki Kekurangan Ongkos Naik Haji )

"Jadi kontrak hotel, akomodasi, konsumsi, dan seterusnya, terpisah dari masyair, tidak ada itu,” jelasnya. 

Gus Yaqut menyebut tidak hanya Indonesia. Negara lain juga dikenakan biaya tambahan untuk masyair. 

“Tidak ada perdebatan, hanya disampaikan kepada kita bahwa dengan negosiasi masyair kita hanya buang-buang waktu. Karena itu yang harus di bayarkan. Bukan hanya jamaah dari Indonesia, tapi seluruh dunia harus bayar segitu,” tuturnya.

(BACA JUGA:Daftar Tunggu Haji di Wilayah Ini Capai 86 Tahun, Padahal Harapan Hidup Warganya Cuma 72 Tahun)

Selain masyair, komponen lain yang membuat dana haji kurang adalah Bandara Juanda Surabaya yang belum siap untuk memberangkatkan jamaah haji. 

Sehingga jamaah harus diterbangkan dari Bandara Soekarno-Hatta. Terkait hal itu, Kemenag mengajukan anggaran Rp 25 miliar. 

Usai mendengar penjelasan Gus Yqut, Komisi VIII sepakat menggelar rapat lanjutan lebih teknis untuk mengurai komponen dan menyiasati agar tidak menghambat pelaksanaan ibadah haji.

(BACA JUGA:Menteri Haji Arab Saudi ke Menag Yaqut: Indonesia Dapat Tempat Istimewa di Pemerintah Arab Saudi)

(BACA JUGA:Menag Yaqut: Syarat Perjalanan Haji Harus Dipenuhi Sebelum Jamaah Berangkat)

(BACA JUGA:Kemenag Maksimalkan Usia 65 Tahun untuk Berangkatkan Haji Tahun 2022)

 

DAPATKAN UPDATE BERITA FIN LAINNYA DI Google News


Rizal Husen

Tentang Penulis

Sumber: