Gawat! Rusia Sebut AS Punya Lab Biologis Berbahaya di Jakarta, Namanya NAMRU-2

Gawat! Rusia Sebut AS Punya Lab Biologis Berbahaya di Jakarta, Namanya NAMRU-2

Media Rusia Sputnik menyebut lab biologis milik AS berada di Jalan Percetakan Negara, Jakarta Pusat -@BolotskySputnik-Telegram

Siti Fadillah menyinggung soal sedikitnya jumlah tenaga kesehatan yang terlibat dalam laboratorium NAMRU-2. 

“Tetapi kemungkinan memperoleh spesimen dari pasien menular untuk tujuan penelitian dan mengangkutnya ke luar negeri oleh staf Amerika dengan status diplomatik, mungkin, adalah bendera merah terbesar bagi menteri,” urainya. 

Ketika Siti Fadillah masih menjabat sebagai Menkes, dirinya menentang operasi laboratorium NAMRU-2 di Indonesia. 

(BACA JUGA:Eril Ditemukan dalam Keadaan Selamat di Swiss, Doa Mendagri Tito Karnavian saat Pelantikan Pj TP PKK)

Pihak Amerika Serikat diketahui mengunjungi Siti Fadillah pada tahun 2008 untuk menjelaskan tentang permasalahan NAMRU-2 di Indonesia. 

Siti Fadillah menambahkan diduga laboratorium NAMRU-2 masih beroperasi di Indonesia hingga saat ini. 

“Saya kira benar. Kegiatan penelitian masih ada. Saya tidak bisa membuktikannya. Tetapi dari apa yang saya baca dan dengar, kegiatan penelitian masih berlangsung dalam berbagai bentuk kerjasama dengan lembaga penelitian dan universitas di Indonesia. Saya pikir pemerintah harus menyadari hal ini,” tukasnya.

Laporan ini diungkapkan saat Moskow menemukan laboratorium serupa milik Washington dalam serangannya ke Ukraina. 


Media Rusia Sputnik menyebut lab biologis milik AS berada di Jalan Percetakan Negara, Jakarta Pusat -@BolotskySputnik-Telegram

(BACA JUGA:Awas! Cacar Monyet Bisa Menular Lewat Hubungan Seks)

Rusia mengklaim AS sedang menciptakan senjata biologis baru yang dapat mengancam dunia.

Terkait laporan Sputnik ini, pemerintah AS melalui Kedutaan Besarnya di Jakarta enggan memberi komentar lebih jauh. 

Dalam sebuah rilis lain, pihak AS terus mewanti-wanti warga dunia bahwa Rusia seringkali memanipulasi informasi bahwa AS terlibat dalam pengembangan laboratorium virus.

"Penyebaran Kremlin atas tuduhan yang tidak berdasar dan dibantah bahwa Amerika Serikat dan Ukraina melakukan kegiatan senjata kimia dan biologi di Ukraina adalah bagian dari taktik disinformasi Rusia yang mapan. 


Mantan Menkes Siti Fadilah Supari saat diwawancarai media Rusia Sputnik -@BolotskySputnik-Telegram

DAPATKAN UPDATE BERITA FIN LAINNYA DI Google News


Rizal Husen

Tentang Penulis

Sumber: