Gawat! Rusia Sebut AS Punya Lab Biologis Berbahaya di Jakarta, Namanya NAMRU-2

Gawat! Rusia Sebut AS Punya Lab Biologis Berbahaya di Jakarta, Namanya NAMRU-2

Media Rusia Sputnik menyebut lab biologis milik AS berada di Jalan Percetakan Negara, Jakarta Pusat -@BolotskySputnik-Telegram

JAKARTA, FIN.CO.ID - Media milik Pemerintah Rusia, Sputnik menurunkan artikel yang menyebut Amerika Serikat (AS) memiliki labaratorium biologis di Indonesia. 

Laboratorium itu disebutkan berada di Jakarta. Tepatnya Jalan Percetakan Negara, Jakarta Pusat. 

(BACA JUGA:Kabar Terbaru, Pencarian Eril Mengerucut ke Lokasi Paling Potensial, Yakni Wilayah Marzili di Swiss)

Lokasinya berada di sebuah rumah. Laboratorium tersebut dinamakan NAMRU-2.

Sputnik menyebut ini adalah sebuah fasilitas bioresearch yang menyimpan patogen dan virus berbahaya.

"Unit Penelitian Medis Angkatan Laut AS (NAMRU) berakar di Guam di bawah yayasan Rockefeller. Itu didirikan pada tahun 1955. Sedangkan detasemen NAMRU-2 di Jakarta telah dibuka pada tahun 1970 untuk mempelajari penyakit menular yang berpotensi signifikansi militer di Asia," tulis spunik seperti dikutip FIN pada Senin (30/5/2022).

Investigasi Sputnik dikuatkan oleh keterangan Mantan Menteri Kesehatan (Menkes) Siti Fadilah Supari. 

(BACA JUGA:Cincin Pintar Gucci x Oura Ini Dilapisi Emas 18 Karat, Ada Fitur Health-nya)

Dalam wawancara dengan Spunik, Siti Fadilah mengatakan laboratorium tersebut sangat tertutup. Sehingga sulit tidak ada yang tahu penelitian di dalam lab itu.

"Saya hanya tahu lab mereka sangat tertutup. Dan para penelitinya adalah Marinir Amerika, yang semuanya memiliki kekebalan diplomatik. Kami tidak pernah tahu apa yang mereka bawa dalam tas diplomatik mereka. Ada juga beberapa peneliti dari Indonesia yang membantu mereka," ujar Siti Fadilah saat diwawancarai Sputnik.

Siti Fadilah Supari menyebut laboratorium NAMRU-2 di Jakarta yang telah berdiri selama 40 tahun tersebut, tidak pernah menghasilkan penelitian yang berarti. 

“Meskipun mereka fokus pada malaria dan tuberkulosis, hasilnya selama 40 tahun di Indonesia tidak signifikan,” lanjut Siti Fadilah dalam wawancara tersebut.

(BACA JUGA:Dosen UIN: Perkawinan Anak Tinggi Karena Kampanye Ta'aruf dan Anti Pacaran)

Dia mengatakan sebenarnya perjanjian antara Amerika Serikat dan Indonesia soal pendirian laboratorium NAMRU-2 tersebut telah dinyatakan berakhir pada tahun 1980. 

DAPATKAN UPDATE BERITA FIN LAINNYA DI Google News


Rizal Husen

Tentang Penulis

Sumber: