Jakarta Alami Kebanjiran, Chusnul Chotimah: Gubernurnya Asyik Jalan-jalan di Eropa

Jakarta Alami Kebanjiran, Chusnul Chotimah: Gubernurnya Asyik Jalan-jalan di Eropa

Illustrasi Banjir--

JAKARTA, FIN.CO.ID- Pegiat media sosial, Chusnul Chotimah soroti wilayah Jakarta yang mengalami kebanjiran.

Melalui akun Twitter pribadinya, Chusnul Chotimah memposting berita berjudul '24 RT di Jakarta Banjir hingga 60 centimeter sesaat Hujan Terbanyak di Jaksel'.

Chusnul menuliskan narasi dalam tweetnya, Gubernur sedang jalan-jalan ke Eropa ketika Jakarta sedang dilanda banjir.

"24 RT di Jakarta banjir, Gubernurnya asik jalan-jalan di Eropa pakai uang rakyatnya ketemu mahasiswa dan wawancara beberapa pihak padahal sebentar lagi lengser," tulis Chusnul dikutip FIN dari @ChusnulCh_ pada Senin, 16 Mei 2022.

"Masih belum berubah, dirinya yang paling utama, rakyatnya nomor sekian," sambungnya.

(BACA JUGA:Formula E Berpotensi Untung Rp2,5 Triliun, Helmi Felis: Anies Baswedan Pantas Didukung Orang Waras)

(BACA JUGA:Sarankan Ruhut Sitompul dan Anies Baswedan Bertemu, Faisal Assegaf: Tunjukan Kalian Lebih Bijak)

Sebagaimana diketahui, Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan sedang berkungjung ke Eropa dalam penggelaran diskusi soal teknologi dan kehidupan urban bersama mahasiswa doktoral asal Indonesia di King's College, London, Inggris. pada 12 Mei 2022.

"Senang bisa berdiskusi dengan para mahasiswa doktoral, sebab riset yang teman-teman lakukan berdasarkan bukti empirik," kata Anies 

Melalui unggahan di media sosial pribadinya itu, Anies bercerita bahwa dirinya bertukar gagasan bersama puluhan peneliti dan mahasiswa doktoral pada diskusi bertajuk Jakarta setelah pandemi COVID-19, teknologi pintar dan masyarakat urban.

Diskusi itu diadakan oleh mahasiswa doktoral asal Indonesia di universitas yang berdiri sejak tahun 1829 itu.

Menurut Anies, penelitian ilmiah yang memanfaatkan data dan informasi sebagai landasan kebijakan pembangunan di Jakarta seperti penanganan pandemi COVID-19 serta mendongkrak pengguna transportasi publik melalui sistem terintegrasi, Jaklingko.

Begitu juga pelaksanaan program di DKI Jakarta membutuhkan inovasi teknologi terbaru untuk mengatasi beragam tantangan dalam menata kota setelah pandemi COVID-19.

"Dibutuhkan harmonisasi data dan pemanfaatan teknologi terbaru untuk meningkatkan layanan kepada masyarakat," ucapnya.

DAPATKAN UPDATE BERITA FIN LAINNYA DI Google News


Ari Nur Cahyo

Tentang Penulis

Sumber: