Soal Unggahan Rektor ITK Budi Santosa Diduga Bermuatan Rasis, Tifatul Sembiring: Perusuh Kerukunan Ini

Soal Unggahan Rektor ITK Budi Santosa Diduga Bermuatan Rasis, Tifatul Sembiring: Perusuh Kerukunan Ini

Politikus PKS Tifatul Sembiring.-fraksi.pks.id-

(BACA JUGA:Refly Harun Bilang Jokowi Takut Pamornya Kalah dari Anies, Dedek Prayudi: Malah Membumbui Perpecahan)

Kata dia, bahwa mereka adalah mahasiswa dari program Dikti yang dibiayai Lembaga Pengelola Dana Pendidikan (LPDP). 

Rektor ITK itu mengatakan bahwa para mahasiswa ini tidak hobi melakukan demo atau aksi massa. 

"Tidak satu pun saya mendapatkan mereka ini hobi demo. Yang ada adalah mahasiswa dengan IP yang luar biasa tinggi di atas 3.5 bahkan beberapa 3.8 dan 3.9," katanya. 

Dia mengatakan, para mahasiswa ini tidak pernah berbicara soal agama. Seperti kehidupan setelah mati. 

(BACA JUGA:Reaksi Mengagetkan Ketum PSSI Usai Timnas U-23 Dibantai Vietnam, Ada Pesan Khusus Untuk Shin Tae-yong)

"Mereka bicara tentang hal-hal yang membumi: apa Cita-citanya, minatnya, usaha-usaha untuk mendukung Cita-citanya, apa kontribusi untuk masyarakat dan bangsanya, nasionalisme dsb," tulis rektor. 

"Tidak bicara soal langit atau kehidupan sesudah mati. Pilihan kata-katanya juga jauh dari kata-kata langit: insaallah, barakallah, syiar, gadarullah, dsb" sindir Rektor.

Kemudian pada paragraf berikutnya, dia menyebut para mahasiswa ini tidak mengenakan kerudung atau jilbab. Dia menyindir kerudung dan jilbab sebagai pakaian manusia gurun. 

"Mahasiswi yang saya wawancarai, tidak satu pun menutup kepala ala manusia gurun. Otaknya benar-benar openmind," katanya. 

(BACA JUGA:Terkuak! Alasan Fitrul Dwi Rustapa Pilih Nomor Punggung 1 dan Sempat Tak Lolos Seleksi Diklat Persib Bandung)

"Mereka mencari Tuhan ke negara-negara maju seperti Korea, Eropa barat dan US, bukan ke negara yang orang-orangnya pandai bercerita tanpa karya teknologi," tuturnya lagi. 

Artikel itu mendapat kecaman luas di media sosial. Sang rektor disebut rasis dan tidak pancasilais.

Bahkan Kemendikbud Ristek turut mengevaluasi dan juga menghentikan Rektor ITK Budi Santosa sebagai reviewer program Dikti maupun LPDP.

Langkah tersebut diambil Kemendikbud Ristek usai Rektor TIK Budi Santosa diduga mengunggah artikel bermuatan rasis.

DAPATKAN UPDATE BERITA FIN LAINNYA DI Google News


Tiyo Bayu Nugro

Tentang Penulis

Sumber: