Rara Pawang Hujan Protes Biodatanya Ditulis Islam: Salah Jangan Ngawur! Saya Non Muslim, Penganut Kejawen

Rara Pawang Hujan Protes Biodatanya Ditulis Islam: Salah Jangan Ngawur! Saya Non Muslim, Penganut Kejawen

Rara Istiani Wulandari alias Rara Pawang Hujan-@rara_cahayatarotindigo-Instagram

Janda satu anak ini mengatakan, dirinya lahir di Papua dan besar di Yogyakarta. Rara mengaku mendalami ilmu pawang hujan di Bali. 

"Saya lahir di Papua, besar di Jojga. Saya senang stay di Bali. Tapi ini lebih banyak di Jakarta," aku Rara. 

"Saya ngayah. Ngayah itu belajar berbakti di Puri Satria. Jadi di Bali itu ada Puri Puri. Nah saya belajarnya di Puri Satria," jelasnya. 

(BACA JUGA:Mbak Rara Pawang Hujan Akui Dibantu Oleh Roh Leluhur dari Alam Lain: Bukan Jin)

"Kalau di Bali namanya tukang terang. Saya satu satunya pawang hujan yang sering kehujanan di Mandalika," katanya lagi. 

Sebelumnya, dalam Podcast Deddy Corbuzier, agama Rara tidak disebutkan. Alasan Deddy Corbuzier nanti bisa memicu reaksi netizen. 

"Agamanya apa? Anda agamanya apa?," kata Deddy Corbuzier dalam podcast miliknya yang tayang di YouTube.

Rara memberikan KTP-nya kepada Deddy. Deddy Corbuzier diminta untuk membaca langsung tulisan yang ada di kolom agama KTP milik Rara. 

(BACA JUGA:Pawang Rara Siap Naikan Tarif Usai Sukses Halau Hujan di MotoGP Mandalika)

Deddy hanya kaget dan enggan memberitahu kepada publik. 

Nama Rara Istiani Wulandari jadi perbincangan menyusul kehadirannya di ajang balap MotoGP Mandalika 2022 sebagai pawang hujan.

Aksinya jadi sorotan dalam negeri maupun internasional. 

Mbak Rara panggilannya, jasanya dipakai oleh pihak panitia MotoGP Mandalika untuk mengendalikan hujan. 

(BACA JUGA:Ungkap Jejak Digital Rara si Pawang Hujan, Roy Suryo: Ternyata Bani Kendil Juga)

Dia diizinkan muncul di tengah-tengah sirkuit Mandalika- Lombok, dan melakukan ritualnya ketika hujan lebat disertai petir pada Minggu 20 Maret 2022. 

DAPATKAN UPDATE BERITA FIN LAINNYA DI Google News


Rizal Husen

Tentang Penulis

Sumber: