Ganjar Angkat Bicara Soal Polemik Warga Wadas: Jadi yang Diukur Kemarin Itu...

Ganjar Angkat Bicara Soal Polemik Warga Wadas: Jadi yang Diukur Kemarin Itu...

Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo ngopi bareng dan menginap di rumah warga di desa. -instagram-Instagram @ganjar_pranowo

PURWOREJO, FIN.CO.ID - Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo angkat bicara, soal permasalahan proses pengukuran oleh BPN Purworejo di Desa Wadas yang tengah menjadi perbincangan publik. 

Ganjar menjelaskan, kegiatan pengukuran lahan yang berlangsung di Desa Wadas, Purworejo, merupakan bagian dari proses pengerjaan Proyek Strategis Nasional yaitu pembangunan Bendungan Bener. 

Kata Ganjar, dalam kegiatan tersebut yang diukur hanya lahan milik masyarakat yang menyetujui tanahnya untuk diukur oleh petugas BPN. 

(BACA JUGA:Viral Warga Wadas Ditangkap, Ganjar Pranowo: Saya dan Kapolda Purworejo Sepakat Membebaskan Mereka!)

Sementara, bagi masyarakat yang belum setuju, tidak dilakukan pengukuran. 

"Jadi yang diukur kemarin itu hanya milik warga yang setuju, yang tidak setuju tetap kami hargai dengan tidak dilakukan pengukuran dan kami terus berupaya mencarikan solusinya," ungkap Ganjar, Rabu, 9, Februari 2022.

Ganjar juga menyampaikan maaf kepada warga Wadas, Purworejo, apabila ada ketidaknyamanan dalam proses pengukuran lahan itu.

(BACA JUGA:Rizal Ramli Sebut Hak Warga Wadas Dirampas Demi Pertambangan: Ganjar Mana Eui? Katanya Pro Rakyat?)

"Kepada masyarakat Jawa Tengah, khususnya Purworejo, wabil khusus masyarakat desa Wadas, saya meminta maaf atas ketidaknyamanan pada saat proses pengukuran, saya meminta maaf dan saya bertanggung jawab," ungkapnya.

Ganjar menjelaskan, di Jawa Tengah ada cukup banyak proyek bendungan yang dikerjakan, 5 diantaranya sudah diresmikan, sementara 9 lainnya masih dalam proses pengerjaan termasuk Bendungan Bener. 

Proyek pembangunan bendungan di Jawa Tengah bertujuan untuk membantu masyarakat terutama petani untuk mendapatkan akses air yang jauh lebih baik. 

"Manfaat dari bendungan Bener yang diinginkan adalah tercukupinya kebutuhan saluran irigasi bagi 15.500 hektar lahan pertanian disekitarnya," ujarnya. 

Namun Ganjar tidak menampik adanya kemungkinan mengenai informasi tersebut tidak tersampaikan dengan baik di masyarakat sehingga memunculkan adanya pihak yang setuju serta tidak setuju terkait hal tersebut. 

Untuk menyelesaikan permasalahan yang terjadi di tengah masyarakat yang berbeda pendapat terasebut, pihaknya telah menyediakan ruang untuk dilakukan sosialosasi sekaligus mediasi. 

DAPATKAN UPDATE BERITA FIN LAINNYA DI Google News


Khanif Lut

Tentang Penulis

Sumber: