Gibran Cecar Mahfud MD Soal Carbon Capture and Storage, Apa itu?

Gibran Cecar Mahfud MD Soal Carbon Capture and Storage, Apa itu?

(Kiri-kanan) Cawapres no urut 2, Gibran Rakabuming Raka dan cawapres no urut 3 Mahfud MD-kpu-tangkapan layar youtube

Pemisahan dna penangkapan CO2 tersebut dilakukan dengan teknologi adsorpsi yang sudah dikenal oleh kalangan industri.

"Penangkapan CO2 biasa digunakan dalam proses produksi hidrogen baik pada skala laboratorium maupun komersial," demikian dilansir dari situs ESDM.

BACA JUGA:

Pengangkutan dilakukan dengan menggunakan pipa atau tanker seperti pengangkut gas pada umumnya. Sedangkan penyimpanan dilakukan ke dalam lapisan batuan di bawah permukaan bumi yang dapat menjadi perangkap gas hingga tidak lepas ke atmosfer, atau dapat pula diinjeksikan ke dalam laut pada kedalaman tertentu.

Menurut International Energy Agency(IEA), volume emisi CO2 akibat pembakaran bahan bakar fosil mencapai 56% dari total semua emisi global.

Nilai ini berasal dari sekitar 7500 instalasi besar peng-emisi CO2 yang mengemisikan lebih dari 1000.000 ton CO2 setiap tahunnya.

Kajian IEA  menyimpulkan bahwa dari jumlah tersebut, pembangkit listrik batubara (PLTU) merupakan sumber emisi utama yang mencapai lebih dari 60%. Selanjutnya PLTG 11% dan PLTD 7%. Sementara itu, industri lain menyumbang sekitar 3-7%.

CCS melibatkan penangkapan CO2, umumnya dari sumber besar seperti pembangkit listrik atau fasilitas industri yang menggunakan bahan bakar fosil atau biomassa sebagai bahan bakar.

Jika tidak digunakan di lokasi, CO2 yang ditangkap akan dikompresi dan diangkut melalui pipa, kapal, kereta api atau truk untuk digunakan dalam berbagai aplikasi, atau disuntikkan ke dalam formasi geologi yang dalam seperti reservoir minyak dan gas yang sudah habis.

DAPATKAN UPDATE BERITA FIN LAINNYA DI Google News


Ari Nur Cahyo

Tentang Penulis

Sumber: