Blak Blakan Kasus Kebocoran Data Paspor Indonesia, Dirjen Imigrasi: Itu Terjadi Januari 2022

Blak Blakan Kasus Kebocoran Data Paspor Indonesia, Dirjen Imigrasi: Itu Terjadi Januari 2022

Informasi dugaan kebocoran 34 juta data paspor Indonesia yang diungkap oleh praktisi keamanan siber Teguh Aprianto melalui cuitan di akun Twitternya @secgron, Rabu (5/7/2023) --Twitter @secgron

Kasus Kebocoran Data Paspor Terjadi Januari 2022 - Akhirnya Direktur Jenderal (Dirjen) Imigrasi Kementerian Hukum dan HAM Silmy Karim blak blakan soal kasus kebocoran data Paspor warga negara Indonesia (WNI).

Diungkapkannya kasus kebocoran data paspor yang viral di media sosial pada awal Juli ini sebetulnya terjadi pada Januari 2022.

Ditegaskannya, pihaknya masih mendalami dan mengidentifikasi kasus tersebut, termasuk mengenai bagaimana data pemegang paspor bocor, dan pihak-pihak yang lalai sehingga data itu dapat diakses para peretas.

“Kejadiannya itu Januari 2022, kurang lebih kira-kira 1,5 tahun yang lalu. Kami sudah identifikasi, kemudian kami lagi kerja siapa yang kiranya ya membuka kemungkinan hal tersebut bisa terjadi. Jadi, kami sudah dapatkan waktunya, kami kejar lagi siapa, dan bagaimana prosesnya,” katanya di sela-sela acara Imigrasi Festival (IMIFest) 2023 di Denpasar, Bali, Selasa, 18 Juli 2023.

Dijelaskannya tidak ada data imigrasi yang bocor. Data-data Imigrasi itu mencakup hasil rekam biometrik para pemegang paspor, dan data pendukung permohonan paspor.

“Itu bukan data dari Imigrasi. Saya akan tindak lanjuti, sikapi ini dengan sebaik-baiknya. Artinya ini tentu kami tingkatkan kewaspadaan,” terangnya.

BACA JUGA:

Dugaan data paspor bocor sempat viral di media sosial Twitter pada pekan pertama Juli 2023, terutama setelah adanya cuitan yang menyebut 34 juta data pemegang paspor bocor dan diperjualbelikan.

Data yang diyakini bocor itu di antaranya mencakup nomor paspor, tanggal berlaku paspor, nama lengkap pemegang paspor, jenis kelamin, dan tanggal lahir.

Walaupun demikian, Imigrasi dalam siaran resminya menyampaikan data-data yang diduga bocor itu merupakan data teks yang mana struktur data itu saat ini tidak lagi digunakan Direktorat Jenderal Imigrasi.

Direktorat Jenderal Imigrasi menyampaikan data paspor saat ini tersimpan di Pusat Data Nasional (PDN) Kementerian Komunikasi dan Informatika Republik Indonesia. Imigrasi telah berkoordinasi dengan Kementerian Komunikasi dan Informatika serta Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN) untuk meningkatkan keamanan database Imigrasi.

“Masyarakat tidak perlu cemas dan khawatir apabila ingin mengajukan permohonan paspor RI dan mengunggah data pribadinya untuk kepentingan tersebut,” kata Silmy Karim dalam siaran resmi Ditjen Imigrasi pada 9 Juli 2023.

BACA JUGA:

Dia menambahkan Imigrasi saat ini menerapkan standar sistem manajemen keamanan ISO 270001-2022.

DAPATKAN UPDATE BERITA FIN LAINNYA DI Google News


Gatot Wahyu

Tentang Penulis

Sumber: