Investor Pemula Wajib Tahu! Ini 9 Instrumen Investasi Risiko Rendah yang Bisa Dicoba, InsyaAllah Cuan

Investor Pemula Wajib Tahu! Ini 9 Instrumen Investasi Risiko Rendah yang Bisa Dicoba, InsyaAllah Cuan

Ilustrasi Investasi-FIN.CO.ID-

Produk investasi yang tak pernah sepi peminat adalah properti. Pasalnya, tiap tahun harganya selalu mengalami kenaikan. Apalagi kebutuhan akan properti juga selalu meningkat.

Untuk memulai investasi diperlukan modal yang cukup besar, mulai dari puluhan juta hingga miliaran rupiah. Namun, hal ini sebanding dengan harga jual properti kedepannya. Belum lagi jika properti yang dimiliki bisa disewakan, sehingga tetap menghasilkan keuntungan yang menggiurkan.

Risiko yang ditimbulkan dari produk investasi ini juga terbilang cukup kecil. Asal teliti dan bijak dalam memilih partner kerja sama, kamu akan terhindar dari berbagai kemungkinan kerugian seperti penipuan, pemalsuan surat atau sertifikat, atau bahkan developer bodong.

6. Investasi Peer to Peer Lending (P2P)

Investasi peer to peer lending adalah investasi pada perusahaan pinjaman online. Produk investasi ini belum terlalu banyak dikenal, yaitu fintech peer to peer lending (P2P Lending). 

Alternatif investasi ini merupakan platform yang menyediakan fasilitas bagi pemilik dana (investor) untuk dapat meminjamkan dananya kepada debitur/borrower secara online. Jadi, peminjam tak perlu repot-repot datang ke bank konvensional.

Sederhananya, kamu menjadi pendana atau lender, di mana modal yang kamu tanam akan diputar perusahaan peer to peer lending untuk memberikan pinjaman kepada borrower. 

Perusahaan peer to peer lending menyediakan platform atau aplikasi khusus yang akan menghubungkan kamu sebagai pendana dengan peminjam. Risiko investasi peer to peer hanya sebatas bila terjadi gagal bayar peminjam.

Biasanya, fasilitas ini digunakan oleh UMKM yang ingin mengembangkan usaha. Namun, ada juga yang mengajukan pinjaman untuk keperluan mendesak seperti biaya kesehatan, pendidikan, atau hal lain yang tak bisa ditunda. 

Selain mudah, terobosan ini cukup menarik karena peminjam tak merasa direpotkan dengan syarat pinjaman yang rumit dan beragam.

Bagi investor, platform berbasis online ini cukup menggiurkan karena return yang ditawarkan juga cukup besar. Apalagi platform ini sudah diawasi OJK, sehingga baik pemilik maupun peminjam dana tak perlu khawatir adanya transaksi ‘bodong’. 

Belum lagi platform P2P Lending akan menyeleksi secara ketat profil borrower yang mana akan sangat mengurangi risiko terjadinya gagal bayar di kemudian hari.

7. Investasi Obligasi Pemerintah

Investasi obligasi pemerintah, seperti ORI, sukuk, SBR, dan lainnya adalah investasi risiko rendah selanjutnya. Hanya risiko likuiditas. Contohnya investasi ORI, risiko likuiditas terjadi akibat penjualan ORI sebelum masa jatuh tempo. Kesulitan menjual ORI di pasar sekunder dengan harga jual wajar.

Pun dengan investasi SBR. Risiko likuiditas investasi ini karena tidak dapat diperdagangkan di pasar sekunder atau hanya bisa dipegang pembeli pertama.

8. Investasi Valuta Asing (Valas)

Investasi valuta asing adalah kegiatan penanaman modal dengan membeli mata uang asing. Membeli saat harganya murah, dan menjual ketika harga naik.

Selisih harga tersebut yang bisa menjadi keuntungan kamu dari investasi valuta asing. Meski kelihatannya sangat mudah, investasi valuta asing menuntut kamu rajin mengamati pergerakan kurs karena nilainya cenderung fluktuatif.

DAPATKAN UPDATE BERITA FIN LAINNYA DI Google News


Sigit Nugroho

Tentang Penulis

Sumber: