Investor Pemula Wajib Tahu! Ini 9 Instrumen Investasi Risiko Rendah yang Bisa Dicoba, InsyaAllah Cuan

Investor Pemula Wajib Tahu! Ini 9 Instrumen Investasi Risiko Rendah yang Bisa Dicoba, InsyaAllah Cuan

Ilustrasi Investasi-FIN.CO.ID-

Umumnya deposito memiliki suku bunga yang lebih tinggi dibandingkan dengan tabungan. Besaran suku bunganya pun bervariasi, bergantung pada tenor dan nilai deposito. Biasanya, nilai suku bunga deposito berkisar antara 4–7 persen.

Untuk dana minimal deposito berkisar mulai dari Rp1 juta sampai dengan Rp10 Juta. Sedangkan untuk tenor deposito umumnya berkisar antara 1–24 bulan. Dana yang sudah disetorkan di deposito tidak bisa ditarik sewaktu-waktu, melainkan harus menunggu jatuh tempo yang telah disepakati bersama mulai dari 1, 3, 6, 12, atau 24 bulan.

2. Investasi Tabungan Berjangka

Investasi melalui tabungan berjangka tidak jauh berbeda dengan tabungan pada umumnya. Yang membedakan adalah tabungan berjangka memiliki tenor penarikan. Jadi, dana yang sudah dimasukkan dalam tabungan berjangka tidak bisa ditarik sewaktu-waktu.

Sama halnya dengan deposito, tabungan berjangka juga dijamin oleh LPS. Risiko yang ditimbulkannya pun terbilang kecil. Walaupun return atau suku bunga yang ditawarkan tak terlalu besar, tapi produk investasi ini bisa dijadikan opsi untuk disiplin menyisihkan uang.

Karena dana tidak bisa diambil kapan saja, tabungan berjangka cocok buat kamu yang mempunyai rencana dalam jangka panjang, seperti dana pensiun, membeli rumah, membeli kendaran bermotor, dan lain sebagainya.

3. Investasi Reksa Dana

Investasi reksa dana adalah instrumen investasi risiko rendah selanjutnya yang sangat pas untuk pemula.Pasalnya, reksa dana dianggap memiliki risiko lebih rendah dan memberikan keuntungan yang pasti walaupun return yang ditawarkan tidak terlalu besar. 

Terlebih modal awal untuk memulai investasi reksa dana pun bisa dibilang murah. Dengan modal Rp10 ribu saja kamu sudah bisa membeli produk reksa dana. Selain itu, reksa dana juga bebas pajak penghasilan (PPh).

Dari beberapa jenis reksa dana, yang paling minim risiko adalah investasi reksa dana pasar uang dan reksa dana pendapatan tetap. Akan tetapi memiliki hasil imbal yang terbilang cukup rendah bila dalam jangka pendek. 

Beberapa diantaranya dapat memberikan return yang tinggi dalam jangka pendek, namun diikuti risiko yang cukup besar.

Akan tetapi, rutinitas reksa dana juga dapat bekerja seperti tabungan. Sederhananya, bila rutin menaruh uang (menabung) di reksa dana setiap bulan, maka return investasi yang diberikan juga akan maksimal. Itulah mengapa investasi reksa dana seringkali dilakukan dalam jangka panjang.

4. Investasi Emas

Investasi emas adalah salah satu instrumen investasi favorit semua kalangan dan lintas generasi. Mulai dari anak muda, orang tua, ibu rumah tangga sampai pejabat dan pengusaha. 

Dari dulu emas menjadi aset kekayaan favorit masyarakat. Selain dianggap paling aman, nilai emas cenderung stabil, bahkan relatif naik setiap tahun. Apalagi variasi emas cukup beragam, bisa disimpan dalam bentuk emas batangan atau perhiasan.

Investasi emas dikenal sebagai investasi safe haven, kebal terhadap inflasi dan krisis. Meski begitu, tetap ada risiko investasi emas, seperti penurunan harga walaupun tidak sejatuh saham dan disertai potensi rebound yang tinggi.

Modal yang diperlukan untuk investasi emas juga relatif murah dengan return yang mencapai 10-12 persen per tahunnya. Belum lagi emas bisa dijual sewaktu-waktu, jadi tak akan kebingungan saat sedang membutuhkan.

BACA JUGA:

5. Investasi Properti

DAPATKAN UPDATE BERITA FIN LAINNYA DI Google News


Sigit Nugroho

Tentang Penulis

Sumber: