Sekjen PKB: Tahun Politik Saatnya Mencari Titik Temu, Bukan Titik Tengkar!

Sekjen PKB: Tahun Politik Saatnya Mencari Titik Temu, Bukan Titik Tengkar!

Sekjen PKB Hasanudin Wahid bersama dengan Guru Besar STF Driyarkara Romo Magnis Suseno, dalam perayaan Paskah 2023 yang diselenggarakan BERANI-Istimewa-FIN

Sekjen PKB: Tahun Politik Saatnya Mencari Titik Temu Bukan Titik Tengkar! - Sekretaris Jenderal Partai Kebangkitan Bangsa Hasanudin Wahid menyampaikan pesan kebangsaan dalam perayaan Paskah Badan Persaudaraan Antariman (BERANI) 2023.

Hasan mengatakan, langkah BERANI dalam membuat perayaan Paskah sangat tepat dan mengundang seluruh unsur komunitas antariman adalah tepat.  

Sebagai Banom Partai Kebangkitan Bangsa (PKB), Perayaan paskah ini sebagai wujud pilar kebangkitan dari PKB dan satu-satunya partai yang merayakan seluruh umat beragama hanyalah PKB.

"Ini sebagai bentuk humanitarian PKB. Perayaan ini bukan saja sebagai hanya lipstik. Maka jadi tanggung jawab PKB bukan hanya jargon saja," ujar Hasan, dikutip Minggu 20 April 2023.

BACA JUGA:

  1. PDIP Umumkan Ganjar, PKB: Fokus KKIR, Koalisi Besar Masih Wacana
  2. Gerindra Janji Tak Akan Tinggalkan PKB, Jika Koalisi Besar Terbentuk, Cak Imin Punya Peran Signifikan

Hasan juga menyinggung fenomena saat ini tentang politik identitas. Menurutnya, jelang tahun politik ini sudah seharusnya mencari titik temu. 

"Selama ini kita terpaku pada titik tengkar dan bukan pada titik temu. Pada malam inilah kita menjadi titik temu," terangnya.

Hasan juga menerangkan sebagai langka kebhinekaan PKB diantaranya dengan pencipta lagu Mars dan Hymne PKB diciptakan oleh seorang Non Muslim. 

"Sebagai bukti bahwa kami beragam dengan adanya makna mendalam pada lirik Mars dan Hymne PKB. Gusdur menuliskan sebuah pesan dan diteruskan kepada Alfred Simanjuntak dalam menurunkan kedalam syair lagu," tuturnya.

BACA JUGA:

  1. Mantan Koruptor Akan Jadi Stafsus Kemensos, Begini Respons Kader PKB
  2. Duet Prabowo-Ganjar Menguat, Wasekjen PKB: Restu Muhaimin Salah Satu Syaratnya

Sementara itu, Guru Besar STF Driyarkara Romo Magnis Suseno mengatakan pada tahun politik jangan sampai kita tidak membuka diri. Baginya, perayaan Paskah yang mengundang lintas iman menjadi wujud kebhinekaan Indonesia.

"Kita seperti malam ini antara kaum Nasrani, muslim dan agama lain semakin akrab. Saya dan Gusdur dengan NU dan Muhammadiyah sangat mengesankan dalam berhubungan," terangnya.

Romo Magnis juga berpesan agar makna kebangkitan ini juga bukan saja dirasakan kaum Nasrani tapi dirasakan oleh umat agama lain. 

 

DAPATKAN UPDATE BERITA FIN LAINNYA DI Google News


Sigit Nugroho

Tentang Penulis

Sumber: