Profil Depo Pertamina Plumpang, Pernah Meledak Pada Tahun 2009 Hingga Muncul Isu Sabotase

Profil Depo Pertamina Plumpang, Pernah Meledak Pada Tahun 2009 Hingga Muncul Isu Sabotase

Kebakaran di Depo Pertamina Plumpang Jakarta Utara--pmjnews

Dilansir dari situs resmi esdm.go.id, depo Pertamina Plumpang pernah mengalami kebakaran pada 2009 lalu. Ledakan terjadi pada Minggu 18 Januari pukul 21.20 WIB.

Kala itu kebakaran Depo Pertamina Plumpang muncul isu sabotase terhadap objek vital nasioanl , sejumlah media melaporkan santernya pergantian irut Pertamina Ari H Soemarno oleh Presiden Susilo Bambang Yudhoyono.

Tidak hanya itu, muncul juga rumor bahwa ledakan tersebut adalah ulah teroris. Rumor ini cukup beralasan karena tiga bulan sebelumnya, tepatnya pada 21 Oktober 2008, Densus 88 menangkap teroris di Kelapa Gading, Jakarta Utara yang menargetkan Depo Pertamina Plumpang.

Wakabid Humas Mabes Polri Brigjen Pol Sulistyo Ishak ketika itu mengatakan para teroris yang ditangkap memang mengincar Depo Pertamina Plumpang. Mereka juga tinggal sangat dekat dengan fasilitas vital tersebut.

"Wahyu sudah satu tahun tinggal di Plumpang kan? Salah satu target mereka adalah depo minyak Pertamina di Plumpang," kata Sulistyo dalam jumpa pers kala itu.

BACA JUGA:Warga dan Pekerja Sekitar Kebakaran Depo Pertamina Plumpang Dievakuasi

Kelompok teroris itu memiliki kemampuan merakit bom dan diduga sebagai murid dari gembong teroris pakar bom Dr Azahari.

Isu sabotase ini kemudian diramaikan oleh komentar Kepala BIN saat itu, Syamsir Siregar. Ia mengatakan ledakan di Plumpang bukan karena masalah teknis, lalu ia menyinggung  kepolisian dalam kasus meledaknya Depo Pertamina Plumpang.

"Saya sudah sejak lama memberitahukan kepada pihak terkait baik polisi maupun pihak Pertamina, agar pengawasan dan pengetatan keamanan Depo Plumpang benar-benar diperhatikan," kata Syamsir pada Minggu 29 Januari 2009.

Ia menambahkan bahwa BIN sudah memberitahukan kepada polisi sejak tiga bulan sebelumnya soal risiko keamanan Plumpang.

Sementara pada 29 Januari, mantan Kepala Staf Angkatan Udara Marsekal TNI (Purn) Chappy Hakim juga menyentil insiden tersebut dalam blog pribadinya.

Dalam tulisannya, Chappy mempertanyakan keterangan awal polisi yang menyebut faktor teknis sebagai pemicu ledakan Depo Plumpang.

"Muncul pertanyaan di sini, kalau memang terjadinya kecelakaan disebabkan oleh faktor teknis, mengapa bukan pihak Pertamina yang sangat menguasai aspek teknis dari sebuah Depo BBM yang menerangkannya kepada masyarakat?" tulis Chappy dalam tajuk Depo Plumpang Tebrakar, apa yang sebenarnya terjadi>

Ia juga menyinggung soal tidak terlibatnya TNI dalam pengamanan objek vital nasional seperti Depo Pertamina Plumpang sejak Reformasi, yang diatur dalam UU TNI.

Chappy, yang pensiun pada 2005, menyoroti pemukiman liar di sekitar Depo Pertamina Plumpang; soal longgarnya keamanan di sekitar fasilitas vital itu sehingga warga bisa dengan mudah memanjat tembok dan masuk ke dalam depo.

DAPATKAN UPDATE BERITA FIN LAINNYA DI Google News


Ari Nur Cahyo

Tentang Penulis

Sumber: