Masinton ke Mahfud yang Ungkap Alasan Polisi Pakai Gas Air Mata: Pangkal Masalahnya 'Paradigma Represif'

Masinton ke Mahfud yang Ungkap Alasan Polisi Pakai Gas Air Mata: Pangkal Masalahnya 'Paradigma Represif'

Anggota Komisi III DPR RI Masinton Pasaribu -@masinton-Instagram

"Kepada keluarga korban, kami menyampaikan belasungkawa. Kami juga berharap agar keluarga korban bersabar dan terus berkoordinasi dgn aparat dan petugas pemerintah di lapangan. Pemda Kabupaten Malang akan menanggung biaya rumah sakit bagi para korban," tulis Mahfud MD. 

BACA JUGA:Daftar Nama Korban Luka dan Meninggal Dunia Tragedi Kanjuruhan Malang, Lima Warga Blitar Tewas

Mahfud juga menduga, ada over capacity di stadion Kanjuruhan pada pertandingan tersebut. Ia mengungkap dari kapasitas stadion 38 ribu orang, panitia malah mencetak tiket sebanyak 42 ribu tiket. Hal ini menjadi salah satu evaluasi yang akan dilakukan. 

"Perlu saya tegaskan bahwa tragedi Kanjuruhan itu bukan bentrok antarsuporter Persebaya dengan Arema FC. Sebab pada pertandingan itu suporter Persebaya tidak boleh ikut menonton," ucap Mahfud.

"Suporter di lapangan hanya dari pihak Arema FC. Oleh sebab itu, para korban pada umumnya meninggal karena desak-desakan, saling himpit, dan terinjak-injak, serta sesak nafas. Tak ada korban pemukulan atau penganiayaan antarsuporter," tambahnya.

BACA JUGA:Penggunaan Gas Air Mata di Tragedi Kanjuruhan, Lemkapi Sebut Intelijen Kecolongan

BACA JUGA:Jokowi 'Tegur' PSSI Buntut Kerusuhan di Stadion Kanjuruhan: Setop Liga 1 Sampai Evaluasi Dilakukan

Mahfud MD bilang pemerintah telah melakukan perbaikan pelaksanaan pertandingan sepak bola dari ke waktu dan akan terus diperbaiki.

"Tetapi olahraga yang menjadi kesukaan masyarakat luas ini kerap kali memancing para suporter untuk mengekspresikan emosi secara tiba-tiba," tutup Mahfud.

DAPATKAN UPDATE BERITA FIN LAINNYA DI Google News


Tiyo Bayu Nugro

Tentang Penulis

Sumber: