Masinton ke Mahfud yang Ungkap Alasan Polisi Pakai Gas Air Mata: Pangkal Masalahnya 'Paradigma Represif'

Masinton ke Mahfud yang Ungkap Alasan Polisi Pakai Gas Air Mata: Pangkal Masalahnya 'Paradigma Represif'

Anggota Komisi III DPR RI Masinton Pasaribu -@masinton-Instagram

Mahfud MD pun kemudian angkat bicara mengenai penggunaan gas air mata tersebut. 

BACA JUGA:Innalillahi Wainnailaihi Rojiun, Puluhan Orang Tewas Akibat Kerusuhan di Kanjuruhan Termasuk 2 Polisi

Dikutip dari Detik, Mahfud Md menyampaikan alasan polisi menggunakan gas air mata ke arah penonton di Stadion Kanjuruhan, Malang, Jawa Timur. 

Mahfud menyebut penggunaan gas air mata untuk memukul mundur suporter karena ada yang nekat ke lapangan hingga mengejar pemain.

Diketahui, gas air mata tidak boleh digunakan untuk meredam massa di dalam pertandingan sepak bola seperti diatur dalam ketentuan FIFA pada Bab III dan Pasal 19 soal Steward di pinggir lapangan. 

Menurut Mahfud, penggunaan gas air mata pada pertandingan tersebut semata-mata karena penonton mengejar pemain sepak bola.

BACA JUGA:Diperintah Jokowi, Kapolri Langsung Terbang ke Malang Cek Lokasi Tragedi Kanjuruhan

Mahfud mengatakan sekitar 2.000 orang turun untuk mengejar para pemain baik dari Arema FC maupun Persebaya. Oleh sebab itu, polisi menembakkan gas air mata agar situasi kembali kondusif.

"Ada yang mengejar Arema karena merasa kok kalah. Ada yang kejar Persebaya. Sudah dievakuasi ke tempat aman," kata Mahfud.

"Semakin lama semakin banyak, kalau tidak pakai gas air mata aparat kewalahan, akhirnya disemprotkan,"  tambahnya, Minggu 2 Oktober 2022. 

Mahfud menyatakan, tindakan aparat di Malang tersebut akan menjadi evaluasi ke depan. Ia juga berjanji bakal mencari tahu peristiwa di balik tragedi Kanjuruhan ini.

BACA JUGA:Tragedi Kanjuruhan, Wagub Jatim: Korban Jiwa Bertambah Jadi 174 Orang

"Yang jangka panjang, kita evaluasi dalam peristiwa ini, sesungguhnya di balik ini ada apa," ujar Menko Mahfud.

Sebelumnya, dikutip dari akun Instagram mohmahfudmd, Menkopolhukam menyampaikan bahwa setelah kejadian itu, ia telah berkoordinasi dengan Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo, serta Kapolda Jawa Timur Irjen Nico Afinta. 

Mahfud MD menyesalkan terjadinya peristiwa tersebut dan berjanji bahwa pemerintah akan menangani tragedi ini dengan baik. 

DAPATKAN UPDATE BERITA FIN LAINNYA DI Google News


Tiyo Bayu Nugro

Tentang Penulis

Sumber: