Harga Telur di Tangerang Meroket, Pedagang Mengeluh Omset Turun Hingga 65 Persen

Harga Telur di Tangerang Meroket, Pedagang Mengeluh Omset Turun Hingga 65 Persen

Ilustrasi - Pedagang telur di Pasar Gudang Tigaraksa, Tangerang, Banten-Rikhi ferdian-FIN.co.ID

TANGERANG, FIN.CO.ID - Harga telur ayam di Tangerang, Banten, meroket. Melonjaknya harga telur ini sudah terjadi sejak sebulan terakhir tepatnya setelah Hari Raya Idul Fitri 1443 Hijriah.

 

 

Salah satu pedagang telur di Pasar Gudang Tigaraksa, Tangerang, Tari (40) mengatakan, kenaikan harga telur yang cukup tajam ini terjadi setelah lebaran.

 

Jika pada saat puasa dan hari raya harga telur masih berkisar Rp23.000 perkilogrannya, saat ini telur ayam merah yang dijual di agen atau di pasar-pasar mencapai Rp28.000 per kilogramnya.

 

(BACA JUGA:Apa Telur Ayam yang Beda Warnanya Beda juga Kualitasnya? )

 

"Kenaikannya luar biasa ini mas, habis lebaran harganya bukan turun ini malah makin naik, pelanggan juga banyak yang ngeluh," ucap Tari saat ditemui FIN di Pasar Gudang Tigaraksa, Rabu 25 Mei 2022.

 

Dia mengatakan, kenaikan harga telur ayam merah tersebut sudah terjadi di tingkat peternak. 

 

Di mana, setiap satu peti telur berukuran 14 Kilogram mengalami kenaikan harga lebih dari Rp10.000.

 

(BACA JUGA:Jelang Ramadan Harga Sembako Naik, Ketua DPRD Kota Bandung: Pemkot Harus Pastikan Stok Aman dan Rajin Operasi )

 

"Jadi misalnya modal Rp38.000 dijual Rp40.000, tipis banget untungnya tapi mau gimana lagi, sudah dari peternaknya harga naik," ujarnya.

 

Meski begitu, dia mengaku tak tahu pasti penyebab kenaikan harga telur di tingkat peternak tersebut.

 

Hanya saja, dalam sebulan terakhir dia bersama para pedagang telur lainnya di pasar Gudang Tigaraksa mengalami penurunan omset yang cukup drastis hingga 65 persen. 

 

"Omset turun drastis sekitar 65 persen, sebelum ada kenaikan 5 peti habis sehari omset bisa 3-4 juta sehari, ini sehari dapat 2 juta saja sudah bersyukur," ujarnya.

 

Dia berharap, pemerintah bisa segera memberikan solusi supaya harga telur bisa kembali stabil.

 

"Permintaan sih masih ada tapi menurun, banyak pembeli yang kaget dan keberatan juga karena biasanya habis lebaran harga turun ini malah makin naik," tukasnya.

 

Sementara, Puji Lestari (36), salah seorang pembeli sekaligus pedagang makanan mengaku, keberatan dengan harga telur yang cukup tinggi tersebut.

 

Dia berharap, pemerintah bisa segera turun tangan agar kenaikan harga telur tidak kembali mencekik masyarakat kecil, seperti kenaikan harga minyak goreng beberapa waktu lalu.

 

"Harapannya cepat ada solusi aja lah biar harganya murah bukan cuma telur bahan pokok yang lain juga, kasihan masyarakat kecil seperti saya," pungkasnya. RIKHI FERDIAN

DAPATKAN UPDATE BERITA FIN LAINNYA DI Google News


Gatot Wahyu

Tentang Penulis

Sumber: