Jelang Ramadan Harga Sembako Naik, Ketua DPRD Kota Bandung: Pemkot Harus Pastikan Stok Aman dan Rajin Operasi

Jelang Ramadan Harga Sembako Naik, Ketua DPRD Kota Bandung: Pemkot Harus Pastikan Stok Aman dan Rajin Operasi

Ketua DPRD Kota Bandung, Jawa Barat, Tedy Rusmawan, saat turun ke pasar tradisional untuk memastikan ketersedian sembako dan mengecek harga bahan pangan pokok-ist-fin.co.id


--

BANDUNG, FIN.CO.ID - Kenaikan harga bahan pokok menjelang Ramadhan cukup menyulitkan masyarakat. 

Berdasarkan pantauan Ketua DPRD Kota Bandung, Jawa Barat, Tedy Rusmawan, beberapa bahan pokok makanan mengalami kenaikan harga, sampai kelangkaan. 

"Saya beserta, Ketua Komisi B DPRD Kota Bandung, dan  jajaran dari Pemkot Bandung sempat mengunjungi Pasar Sederhana, dan menemukan kenaikan harga di beberapa bahan pokok makanan," ujar Tedy dalam keterangan tertulisnya, Kamis, 31 Maret 2022.

(BACA JUGA:DPRD Bandung Tegas Minta Pemerintah Perhatikan Ketersediaan dan Harga Bapokting Jelang Ramadhan)

Tedy mengatakan kenaikan terjadi pada  harga daging sapi, daging ayam, minyak goreng dan lainnya. 

"Bahkan, minyak goreng curah harganya sudah mendekati minyak goreng kemasan dan barangnya pun mulai langka," tambah Tedy.


Ketua DPRD Kota Bandung, Jawa Barat, Tedy Rusmawan, saat turun ke pasar tradisional untuk memastikan ketersedian sembako dan mengecek harga bahan pangan pokok.-ist-fin.co.id

Melihat kondisi ini,  Tedy  meminta Pemkot Bandung untuk memastikan ketersediaan bahan pokok pada supplier (pemasok) agar stoknya tersedia dan memadai. 

(BACA JUGA:Mau Liburan ke Bandung? Aturan Ganjil Genap Masih Berlaku, Penyekatan Dilakukan di Lima Gerbang Tol Ini)

Selain itu, Tedy juga meminta agar  Pemkot Bandung melalui dinas terkait untuk sering melakukan operasi pasar. 

"Karena dengan seringnya melakukan operasi pasar itu bisa mendeteksi potensi-potensi kenaikan harga dan yang spekulan-spekulan yang melakukan peninbunan. Jadi jangan seminggu sekali, minimal dua kali atau tiga kali dalam seminggu. Kalau bisa disebar, jangan bentuknya seremonial justru harus lebih subtansi agar harga di lapangan di pasar-pasar terkendali, juga jumlahnya terjaga, " papar Tedy.

Tedy mengatakan, pemerintah harus aktif dan serius melaksanakan operasi pasar untuk menstabilkan harga. 

"Belajar dari  pengalaman tahun lalu, menjelang Ramadan harusnya pun bisa dijadikan acuan untuk memprediksi kapan harga mengalami kenaikan karena ini merupakan aktivitas rutin. Sehingga dari pengalaman ini, kenaikan harga bisa terdeteksi dan bisa dikendalikan," bebernya. 

DAPATKAN UPDATE BERITA FIN LAINNYA DI Google News


Gatot Wahyu

Tentang Penulis

Sumber: adv