Survei: Pendukung Ganjar dan Anies Sangat Provokatif dan Kontradiktif di Media Sosial

Survei: Pendukung Ganjar dan Anies Sangat Provokatif dan Kontradiktif di Media Sosial

Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan dan Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo -dok-

JAKARTA, FIN.CO.ID - Peneliti Senior Lembaga Survei Jakarta (LSJ) Fetra Ardianto menyebutkan pendukung Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo dan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan sangat kontradiktif di media sosial. 

"Pendukung Ganjar dan Anies yang sangat provokatif dan kontradiktif di medsos justru dikhawatirkan oleh generasi digital natives membuat negeri ini akan terus terjebak dalam polarisasi yang tidak produktif," katanya, Kamis, 19 Mei 2022.

(BACA JUGA:Survei Terbaru, Ternyata Prabowo Subianto Paling Banyak Dipilih Generasi Digital Natives Lho)

Hal ini menjadi alasan kenapa publik lebih memilih Prabowo dibandingkan Anies dan Ganjar yang lebih aktif di media sosial. 

Alasannya karena sosok Ketum Partai Gerindra Prabowo itu dipersepsikan tidak ambisius menjadi presiden.

Berbeda dengan Ganjar dan Anies yang sangat aktif di medsos sebagai capres.

Selain itu, safari Lebaran Idul Fitri yang dilakukan Prabowo dengan menemui sejumlah tokoh nasional dan ulama senior, tampaknya juga diapresiasi positif oleh generasi digital natives.

(BACA JUGA:PDIP Bisa Usung Ganjar dan Puan di Pemilu 2024, Pengamat: Alangkah Baiknya Berkoalisi dengan Partai Lain )

Berdasarkan analisis media monitoring yang dilakukan oleh LSJ, sentimen negatif warganet dalam 2 minggu terakhir terhadap Prabowo Subianto sangat rendah (5 persen), sementara sentimen positifnya cukup tinggi (37,1 persen).

"Artinya, apa yang dilakukan Prabowo dalam 2 minggu terakhir dengan melakukan safari Idul Fitri diapresiasi positif oleh warganet dan oleh generasi digital natives khususnya. Sebaliknya pada saat yang sama, sentimen negatif terhadap Ganjar dan Anies cukup tinggi, yakni 18 persen dan 35,8 persen," ujarnya.

Survei LSJ dilaksanakan pada 15 hingga April 2022 di 34 provinsi di Indonesia. Proses penarikan sampel dilakukan secara purposif dengan klasifikasi berdasarkan usia 15-34 tahun (generasi digital natives).

Proses penentuan jumlah responden menggunakan metode Lemeshow, diperoleh 1.225 sampel dengan margin of error plus minus 2,8 persen dan tingkat kepercayaan 95 persen.

(BACA JUGA:The Next Jokowi, Prabowo-Puan atau Ganjar-Anies? Pengamat: Masyarakat Ingin Presiden Cerdas lalu Merakyat )

Sedangkan, pengumpulan data dilakukan melalui teknik tatap muka dengan pedoman kuesioner.

DAPATKAN UPDATE BERITA FIN LAINNYA DI Google News


Khanif Lutfi

Tentang Penulis

Sumber: