dr Tifa Sentil Jokowi: Presiden Underspect, Bisa Ditukar Tambah Kemana Sih?

dr Tifa Sentil Jokowi: Presiden Underspect, Bisa Ditukar Tambah Kemana Sih?

dr Tifauziah Tyasumma atau dr Tifa -tifauziatyassuma-Instagram

JAKARTA, FIN.CO.ID – Dokter Tifauziah Tyasumma atau dr Tifa selama ini dikenal sangat vokal mengkritik kepemimpinan Presiden Joko Widodo (Jokowi).

Yang terbaru, dr Tifa menyoroti soal pernyataan Bank Indonesia (BI) yang menyebut dunia sedang mengalami krisis. Pernyataan itu disampaikan Deputi Gubernur Senior, Destry Damayanti.

(BACA JUGA:Dr Tifa Bilang Orang Munafik yang Nyata Itu Gembong Denny Siregar, Abu Janda dan Eko Kuntadhi)

Menurut Destry, ekonomi seluruh negara di dunia tengah mengalami tekanan yang sangat besar. Bahkan Destry menyebutkan krisis yang sangat parah.

Pernyataan Destry itu oleh dr Tifa dikaitkan dengan kondisi ekonomi di Indonesia. 

Melalui cuitan di Twitter, dr Tifa mengatakan krisis yang dialami saat ini karena presidennya betul-betul meremehkan. 

"Kondisi negara saat ini bahkan lebih mengerikan drpd krisis tahun 1998. Dan lebih ngeri lagi krn Presiden yang ada saat  ini betul-betul Underspect. Bisa ditukar tambah kemana sih? cuit akun @DokterTifa seperti dikutip FIN pada Minggu (24/4/2022).

(BACA JUGA:PBB Satu Suara Perangi Islamophobia, dr Tifa: Hanya di Negeri PKI, Islam Dimusuhi! )

Seperti diketahui, Deputi Gubernur Senior Bank Indonesia (BI) Destry Damayanti mengatakan, ekonomi seluruh negara di dunia tengah mengalami tekanan yang sangat besar. 

Ada beberapa hal yang mendasari. Salah satunya pemulihan ekonomi dari pandemi Covid-19 masih belum sempurna. 

Namun kemudian dunia dihadapi dengan kenaikan harga komoditas akibat konflik antara Rusia dan Ukraina.

Belum lagi tekanan lain yaitu normalisasi kebijakan moneter negara maju. Seperti Amerika Serikat (AS). Hal ini mendorong angka inflasi terus menanjak.

(BACA JUGA:dr Tifa Heran dengan Buzzer Denny Siregar dan Abu Janda, 12 Tahun Koar-koar Gak Berubah: Tetap Kumal)

"Saat ini kita mengalami krisis yang sangat parah. Ini memperburuk gangguan pada rantai perdagangan dunia dan meningkatkan ketidakpastian di pasar keuangan global," terang Destry dalam diskusi virtual bertajuk Strengthening Economic Recovery Amidst Heightened Uncertainty, pada Sabtu (23/4/2022) kemarin.

DAPATKAN UPDATE BERITA FIN LAINNYA DI Google News


Rizal Husen

Tentang Penulis

Sumber: