Tahun 2022, SMI Targetkan Pendapatan Rp6,2 Triliun

Tahun 2022, SMI Targetkan Pendapatan Rp6,2 Triliun

Media Gathering SMI secara Virtual-Istimewa-

JAKARTA, FIN.CO.ID - PT Sarana Multi Infrastruktur (Persero) atau SMI menargetkan pendapatan tahun 2022 mencapai Rp 6,2 triliun. 

Dari target itu, BUMN dibawah Kementerian Keuangan itu menargetkan laba bersih tahun 2022 bisa mencapai Rp1,8 triliun. 

(BACA JUGA:Tolong Pak Jokowi, Pensiunan BUMN Ini 'Teriak' Hak Dana Pensiunnya Dipangkas Gegara Restrukturisasi Jiwasraya)

Hal itu disampaikan oleh Direktur SMI Darwin Trisna Djajawinata saat media gathering secara virtual, dikutip Jumat 22 April 2022.

"Target outstanding pembiayaan tumbuh 16 persen dengan rincian pembiayaan kepada Pemerintah Daerah (pemda) dengan porsi lebih besar sekitar 30 persen, dan pembiayaan badan usaha 9 persen," ujar Darwin. 

Darwin mengatakan, hingga Maret 2022, SMI telah menyalurkan pembiayaan ke pemda sebesar Rp 27 triliun. Nilai penyaluran itu naik 132,2 persen dibandingkan dengan periode yang sama tahun 2021. 

"Angka Rp 27 triliun adalah 34 persen dari portofolio yang telah disiapkan perseroan," tuturnya. 

(BACA JUGA:Sering 'Paksa' Jamaah Untuk Sedekah, Ternyata Uangnya Oleh Ustaz Yusuf Mansur Digunakan Buat Ini)

Direktur Utama SMI Edwin Syahruzad mengatakan, pembiayaan ke pemda menjadi sumber pertumbuhan perusahaan di tengah situasi sulit akibat pandemi Covid-19.  

“Dilihat dari kontribusinya itu Rp 27 triliun outstanding, yang dihasilkan dari aktivitas pinjaman daerah itu, mencerminkan 34 persen dari portofolio pembiayaan SMI,” ungkap Edwin. 

Sementara itu, penggerak pertumbuhan berasal dari aktivitas pinjaman dalam rangka program Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) pemerintah daerah. 

“Saya juga mencatat sebaran dari portofolio pembiayaan dari SMI itu semakin hari kalau kita lihat, posisi per Maret yang luar Jawa itu sudah melebihi posisi pembiayaan atau sebaran pembiayaan kepada Pulau Jawa,” paparnya. 

(BACA JUGA:Cantiknya Tangmo Nida, Artis Thailand yang Bikin Mata Kaum Adam 'Terbelalak')

Adapun sebaran portofolio pembiayaan terbesar berada di luar Jawa dengan angka 63 persen dan Jawa 37 persen.

DAPATKAN UPDATE BERITA FIN LAINNYA DI Google News


Sigit Nugroho

Tentang Penulis

Sumber: