IHSG Pekan Ini Diprediksi Melemah Terbatas, Faktor Eksternal jadi Penyebab Utama

IHSG Pekan Ini Diprediksi Melemah Terbatas, Faktor Eksternal jadi Penyebab Utama

Ilustrasi - Grafik pergerakan IHSG -Photo by energepic.com -Pexels

JAKARTA, FIN.CO.ID - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) diprediksi melemah terbatas sepanjang pekan ini.

Pelemahan itu disebabkan oleh faktor eksternal, yaitu sentimen negatif dari data ketenagakerjaan Amerika Serikat yang tercatat di bawah ekspektasi pasar.

(BACA JUGA:BBM, Minyak Goreng, Hingga PPn Naik, Inflasi Tinggi Tak Bisa Terhindarkan)

"IHSG cenderung melemah pekan ini. Support di kisaran 7.000-6.929 dan resistance di rentang 7.100-7.199," kata Direktur Equator Swarna Investama, Hans Kwee, di Jakarta, Senin 4 April 2022. 

Seperti diketahui, Jumat lalu Departemen ketenagakerjaan AS mengumumkan data non-farm payroll (NFP) untuk periode Maret 2022 bertambah sebanyak 431.000, sedangkan tingkat pengangguran turun menjadi 3,6 persen, level terendah sejak Februari 2020.

Menurut Hans, pencapaian tersebut berada di bawah ekspektasi pasar di mana konsensus memproyeksikan angka NFP bertambah 475.000. 

Kendati demikian, tingkat pengangguran rupanya lebih baik dari ekspektasi pasar yang memproyeksikan turun ke level 3,7 persen.

(BACA JUGA:Tarif PPn Jadi 11 Persen Mulai Hari Ini, Harga Sabun Hingga Rumah Dipastikan Naik)

Data penggajian menunjukkan ada 431 ribu pekerjaan baru yang tercipta, lebih rendah dibandingkan perkiraan pasar sebesar 490 ribu. 

"Ini akan menjadi sentimen negatif bagi IHSG," ujar Hans.

Faktor kedua, perang yang terjadi di Ukraina belum usai. Rusia masih terus menggempur sejumlah kota Ukraina meski sempat berjanji bakal mengurangi serangan. 

Berbagai dialog juga telah dilakukan kedua pihak, tetapi gencatan senjata masih belum disepakati.

(BACA JUGA:Harga Pertamax Naik Rp12.500 Per Liter, Pengamat: Bagus Masih Dibawah Keekonomian, Kalau Gak Bisa Rp15.000)

"Ini akan menjadi sentimen negatif bagi IHSG karena pihak Ukraina kembali pesimistis perdamaian dan gencatan senjata dengan Rusia bisa segera terwujud," jelas Hans.

DAPATKAN UPDATE BERITA FIN LAINNYA DI Google News


Sigit Nugroho

Tentang Penulis

Sumber: