Apa Itu Stroke dan Siapa Saja yang Bisa Kena?

Apa Itu Stroke dan Siapa Saja yang Bisa Kena?

Siapa Saja Bisa Kena Stroke? Ilustrasi oleh oleh Engin Akyurt dari Pixabay--

JAKARTA, FIN.CO.ID - Anda pastinya sudah sering mendengar stroke, sebuah kondisi kesehatan yang kerap dikaitkan dengan kelumpuhan hingga kematian.

Namun Anda sendiri tidak benar-benar tau apa sebenarnya stroke itu sendiri.

Well, menurut ahli, via The Sun, stroke adalah serangan yang terjadi pada otak manusia.

(BACA JUGA:Usai Kena Stroke, Lidah Pria Ini Menghitam dan Tumbuh Rambut)

Stroke terjadi ketika pasokan darah ke otak secara tiba-tiba terhenti. Perlu diketahui, tanpa aliran darah, dapat menyebabkan matinya sel-sel otak yang terdampak.

Tidak hanya menyebabkan orang kesulitan berjalan, stroke juga dapat menyebabkan tubuh atau sebagian anggota tubuh melemah.

Gangguan berbicara dan terganggunya kemampuan berpikir, juga dapat disebabkan oleh serangan stroke.

Mereka yang punya penyakit kronis seperti darah tinggi dan diabetes, juga kolesterol tinggi, adalah mereka yang paling berpotensi terserang stroke di kemudian hari.

Stroke dan Kualitas Tidur

Setiap manusia pasti membutuhkan tubuhnya untuk diistirahatkan, terlebih setelah aktifitas harian yang melelahkan.  

Kendati demikian, tidak semua orang mampu mendapatkan kualitas tidur yang dibutuhkan tubuh.

Dan ketika banyak orang tidak melihat ada yang salah dengan hal ini, padahal tidak pada kenyataannya.  

Karena menurut hasil studi yang dirilis pada European Society of Cardiology Congress, dan melibatkan 13 ribu orang dewasa, ditemukan fakta menarik.

Dari situ, diketahui bahwa mereka dengan waktu tidur lebih lama (30 menit atau lebih) dari jam normal, berpotensi terkena penyakit serius di kemudian hari.  

Dari situ juga ditemukan bahwa 52 persen dari mereka dengan kategori di atas, berpotensi mengalami penyakit jantung isemik di kemudian hari.
Dan 48 persen lainnya, menurut studi itu, berisiko terkena stroke dibanding mereka yang tidur lebih awal.  

Belum lagi mereka yang kerap terbangun tengah malam, yang punya potensi dua kali lipat, menderita potensi penyakit jantung isemik hingga dua kali lipat.

Menurut Metin Avkiran Ph.D., associate medical director di British Heart Foundation, kondisi ini terkait dengan inflamasi atau peradangan, yang terjadi pada jantung, yang dipicu oleh buruknya kualitas tubuh, terkait dengan tekanan darah mereka.

Dari sini, bisa diambil kesimpulan bahwa bagi mereka yang punya kebiasaan tidur awal, dan tentunya diikuti dengan kualitas tidur yang baik, punya persentase tinggi untuk terhindar dari masalah jantung dan stroke di kemudian hari.

DAPATKAN UPDATE BERITA FIN LAINNYA DI Google News


Makruf

Tentang Penulis

Sumber: