Gangguan Pasokan Global Membayangi, Harga Minyak Lampaui USD 105 Per Barrel

Gangguan Pasokan Global Membayangi, Harga Minyak Lampaui USD 105 Per Barrel

Harga minyak Brent dan WTI melejit, tertinggi sejak 2008-pexels-pixabay-

Rusia adalah produsen minyak terbesar ketiga dan eksportir minyak terbesar kedua, kata analis UBS Giovanni Staunovo. 

(BACA JUGA:Konflik Rusia-Ukraina Jokowi Tegas: Setop Perang! Perang Itu Menyengsarakan Umat Manusia)

"Mengingat persediaan yang rendah dan kapasitas cadangan berkurang, pasar minyak tidak mampu menanggung gangguan pasokan yang besar," papar dia.

Rusia juga merupakan pemasok gas alam terbesar ke Eropa, menyediakan sekitar 35 persen dari pasokannya.

Setidaknya tiga pembeli utama minyak Rusia tidak dapat membuka  letter of credit  dari bank-bank Barat untuk menutupi pembelian pada sesi Kamis, menurut narasumber kepada  Reuters.  

(BACA JUGA:Rusia Menggila! Presiden Ukraina Minta Bantuan ke Pemimpin Dunia)

China memperingatkan dampak ketegangan terhadap stabilitas pasar energi.

"Semua negara yang benar-benar bertanggung jawab, harus mengambil tindakan yang bertanggung jawab untuk bersama-sama menjaga keamanan energi global," kata juru bicara Kementerian Luar Negeri China.

Di Amerika Serikat, persediaan minyak mentah komersial naik 4,5 juta barrel pekan lalu menjadi 416 juta barrel, jauh lebih banyak dari ekspektasi analis dalam jajak pendapat  Reuters  untuk peningkatan 400.000 barrel.

(BACA JUGA:Ukraina Klaim Tewaskan Puluhan Tentara dan Tembak Jatuh Enam Pesawat Rusia)

Namun, minyak mentah dalam SPR Amerika turun 2,4 juta barrel menjadi 582,4 juta barrel, terendah sejak 2002, menurut data pemerintah.

Secara global, pasokan minyak tetap ketat karena permintaan pulih dari posisi terendah pandemi.

Mencerminkan pengetatan tersebut, premi pada kontrak Brent untuk pemuatan dalam satu bulan dibandingkan kontrak untuk pemuatan dalam enam bulan, metrik yang diawasi ketat para trader, mencapai rekor tertinggi di USD13,07 per barrel.

(BACA JUGA:Separatis Pro-Rusia Klaim Rebut Dua Kota di Wilayah Timur Ukraina)

Analis mengatakan Brent kemungkinan akan tetap di atas USD100 per barel sampai pasokan alternatif yang signifikan tersedia dari  shale-oil  Amerika atau Iran, misalnya.

DAPATKAN UPDATE BERITA FIN LAINNYA DI Google News


Sigit Nugr

Tentang Penulis

Sumber: reuters