News

Peletakan Batu Pertama Pembangunan Bandara Kediri Dilakukan secara Virtual

fin.co.id - 2020-04-15 20:09:14 WIB

JAKARTA- Pembangunan Bandara Dhoho, Kediri, Jawa Timur, merupakan proyek pembangunan bandara pertama yang disponsori sepenuhnya oleh swasta. Hal ini dikatakan Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan usai melakukan pencanangan pembangunan Bandara Kediri secara virtual, Rabu (15/4)."Dua tahun yang lalu proyek ini direncanakan dan berjalan cukup panjang. Ini adalah hal yang bersejarah untuk Indonesia, untuk pertama kalinya pembangunan bandara yang disponsori oleh swasta. Walaupun dengan adanya wabah COVID-19, sesuai arahan Presiden, harus tetap optimistis, harus kerja keras, dengan tetap mengikuti protokol kesehatan," katanya dalam keterangan tertulis di Jakarta, Rabu.Pembangunan Bandara Dhoho, Kediri, dilakukan dengan skema Kerja Sama Pemerintah dengan Badan Usaha (KPBU) sesuai dengan Perpres Nomor 38 Tahun 2015 dan Permenhub Nomor 58 Tahun 2018.Penandatanganan Nota Kesepahaman (MoU) antara PT Angkasa Pura I (Persero) dengan PT Gudang Garam Tbk untuk proyek bandara telah dilakukan pada 10 Maret 2020 lalu dengan bentuk kerja sama Build Operate Transfer (BOT) dalam kurun waktu sesuai perjanjian konsesi.Luhut mengatakan Bandara Kediri akan meningkatkan persaingan nasional dan konektivitas kawasan tersebut. "Dengan jumlah penduduk di Provinsi Jawa Timur kurang lebih 40 juta orang, Bandara Kediri ini sangat berpengaruh sekali, terlebih lagi bandara ini akan berstatus internasional juga, akan dapat membantu koordinir haji untuk daerah selatan Jawa Timur. Menurut saya Bandara Kediri ini sangat paten, dari desainnya first class," tambahnya.Bandara Kediri direncanakan mampu menampung 1,5 juta pengguna per tahun pada awal pengoperasiannya. Dan, bandara ini akan terus meningkat hingga 10 juta orang per tahun di tahap puncak.Bandara itu juga akan dilengkapi landas pacu sepanjang 3.300 meter sehingga dapat melayani pesawat badan lebar kelas 4E untuk rute penerbangan domestik dan internasional.Bandara tersebut juga diperuntukkan melayani keperluan ibadah haji dan umrah guna memudahkan keberangkatan jamaah haji dari beberapa daerah di wilayah selatan Jawa Timur.Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa juga menyampaikan pembangunan Bandara Kediri akan berpengaruh pada kesetaraan kemajuan pembangunan bagi masyarakat serta memajukan konektivitas melalui bandara udara akan membuka sektor agro dan maritim wilayah selatan Jawa Timur.Sementara Pelaksana Tugas Deputi Bidang Koordinasi Investasi dan Pertambangan Kemenko Maritim dan Investasi Septian Hario Seto menyampaikan pembangunan fasilitas umum berupa bandara oleh swasta seperti ini menunjukkan sinergi yang baik antara pemerintah dan swasta."Investasi yang dilakukan oleh Gudang Garam dalam pembangunanan bandara di Kediri ini dapat menjadi contoh yang nyata bagi dunia usaha bahwa swasta pun dapat berkontribusi langsung untuk kepentingan umum, terutama untuk membangun daerahnya. Semoga ke depan sinergi antara pemerintah dan swasta dapat terus berjalan dengan baik," ujar Seto.Pencanangan pembangunan Bandara Kediri secara virtual itu juga diikuti oleh Menteri Agraria dan Tata Ruang/Kepala Badan Pertanahan Nasional Sofyan Djalil, Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Basuki Hadimoeljono, Sekretaris Kabinet Pramono Anung, Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa, Wakil Gubernur Emil Elestianto Dardak, Bupati Kediri Haryanti Sutrisno, Wali Kota Kediri Abdullah Abu Bakar, Ketua DPRD Kabupaten Kediri Dodi Purwanto, Ketua DPRD Kota Kediri Gus Sunoto dan sejumlah pejabat daerah Kediri. (wsa/fin/ant)

Admin
Penulis