Viral

TikToker Bima Yudho Saputro Tolak Endorse Bea Cukai, Netizen: Instansi Negara Loh, Bea Cukai Aja Ada Buzzer!

FIN.CO.ID - Tiktoker Bima Yudho Saputro tegas menolak tawaran dari agensi untuk mengendorse Bea Cukai. Sebaliknya, dia menyebut lembaga itu kandang korupsi. 

Netizen pun ramai-ramai mengomentari keberanian Bima di akun TikToknya. Warganet menyebut agensi Bea Cukai salah memilih Bima Yudho Saputro untuk endorse.

Tanpa dikomando, mereka langsung mengkritik habis Bea Cukai dan agensi yang menawari kerjasama kepada Bima.

Selain itu, netizen menyayangkan Bea Cukai sebagai lembaga negara malah menyewa buzzer untuk membersihkan nama baiknya. 

"Bea cukai aja ada buzzer, instansi negara loh," tulis salah satu netizen.

"Tercium bea cukai sedang memperbaiki nama baiknya," sahut warganet lainnya.


Ditawari Endorse Bea Cukai, TikToker Bima Yudho Saputro Blak-Blakan Serang Balik, Bea Cukai Ini Kandang Korupsi-fin/@awbimax-Tiktok

BACA JUGA:

Bima Sebut Bea Cukai Kandang Korupsi

Di tengah kritik pedas publik atas kinerja Bea Cukai, Tiktoker Bima Yudho Saputro mengaku ditawari kerjasama untuk menonjolkan sisi positif lembaga tersebut. 

Tawaran itu datang dari sebuah agensi. Dia menghubungi Bima lewat chat WhatsApp (WA). Namun, Bima dengan tegas menolak tawaran itu. 

Berdasarkan chat yang diunggah Bima di TikTok, ada agensi menawarkan kerjasama menjalankan kampanye bersama Bea Cukai. 

"Saat ini agency kami sedang ada campaign Bersama dengan Lembaga Bea Cukai. Campaign ini bukan seperti buzzer, lebih ke bagaimana POV dari seorang KOL terkait pengalaman mereka yang berhubungan dengan pihak Bea Cukai," demikian isi percakapan dalam pesan yang diunggah Bima melalui akun TikTok-nya @awbimax. 

Agensi itu membutuhkan satu video Tiktok dan satu video main/stitch TikTok dari Bima Yudho Saputro. 

BACA JUGA:


Ditawari Endorse Bea Cukai, TikToker Bima Yudho Saputro Blak-Blakan Serang Balik, Bea Cukai Ini Kandang Korupsi-fin/@awbimax-Tiktok

Sang TikToker pun membalas pesan tersebut dengan membeberkan rate card dirinya. “Hi there, untuk rate card aku di TikTok itu Rp100 juta per video. Thanks,” balas Bima.

Menurut Bima yang kini kuliah di Australia tersebut, Rp 100 juta tergolong sangat murah untuk Bea Cukai. 

"Ya IDR 3,000 Triliun aja possibly bisa disikat, masa buat bayar IDR 100 juta aja gak bisa, ya kan?" tulis Bima.

Pada video lainnya Bima blak-blakan menjawab pertanyaan netizen soal tawaran kerjasama itu. 

"Karena bujet Rp 100 juta itu tidak akan fit dengan local agency yang mereka tunjuk. Gua lihat agencynya ini buat brand awareness ya. Bukan untuk crash communication. Mungkin mereka sudah pegang bujet sekian ratus juta untuk menangani crash communication yang sedang happening di instansi mereka," kata Bima dalam video TikTok-nya. 

"Ya tapi mungkin bisa dikorupsi kenapa harus menunjuk agency yang mahal kalau bisa yang murah aja," imbuh founder bimafoundation ini. 

BACA JUGA:

Agensi itu menurut Bima, meminta dirinya untuk mentakedown videonya terkait tawaran kerjasama untuk kinerja positif Bea Cukai. Namun, permintaan itu ditolaknya. Tanpa tedeng aling-aling, Bima menyebut Bea Cukai kandang korupsi. 

"Jangan jadi penipu. Lu minta gue review jujur bisa sih. Berdasarkan hasil review dari temen-temen yang lain juga, bea cukai ini kayaknya isinya korupsi. Kandang korupsi gitu kan," papar Bima blak-blakan. 

Menurut Influencer yang memiliki 236 ribu follower ini bilang orang yang tadi menghubunginya ketakutan. Bahkan sampai nangis-nangis. Sebab, orang itu hanya staf biasa yang bekerja di agensi tersebut. 

"Mungkin dia kena oceh sama bosnya. Dan bosnya itu juga kena komplain dari  bea cukai langsung. Dan nanti mungkin possibly pihak bea cukai juga tidak akan mengakui kalau mereka menunjuk sebuah agency untuk menangani crash communication mereka. Siapa sih communication officer yang kerja?" tanya Bima ketus.  

Dikatakan, sebenarnya tidak apa-apa jika bea cukai mau melakukan campaign di media sosial untuk membentuk representasi yang bagus. 

BACA JUGA:


Ditawari Endorse Bea Cukai, TikToker Bima Yudho Saputro Blak-Blakan Serang Balik, Bea Cukai Ini Kandang Korupsi- fin/@awbimax-Tiktok

"Cuma caranya salah. Udah jelas-jelas krisisnya terjadi instansi mereka sendiri. Pakai acara cari Q public lain untuk review seolah-olah bagus gitu. Lu mau gua review beneran, nggak mungkin. Pasti lu maunya diskrip gitu kan. Yang bener-bener aja deh, aduh pusing gue," pungkas Bima.

Seperti diketahui, kinerja Bea Cukai disorot karena memberi bea masuk yang cukup tinggi untuk barang impor. 

Salah satunya alat belajar hibah perusahaan OHFA Tech Korea Selatan (Korsel) untuk Sekolah Luar Biasa (SLB)-A Pembina Tingkat Nasional. 

Barang tersebut tertahan 2 tahun di Bea Cukai. Setelah viral dan Menteri Keuangan Sri Mulyani turun tangan, Bea Cukai langsung membebaskan barang hibah tersebut untuk diberikan kepada SLB itu.  

BACA JUGA:

@awbimax Replying to @Ibnu akbarii ♬ original sound - Nintendo
Admin
Penulis