Salat Diskon

Salat Diskon

Salat Diskon--Disway.id

Santai sejenak. Seorang pria sedang menikmati segelas kopi di kafe di Bandara Soekarno-Hatta ketika seorang wanita cantik dengan 7 "i" masuk dan duduk di sebelahnya. Melihat bodi yang tinggi dan langsing, pria itu berasumsi si cantik adalah pramugari yang sedang tidak bertugas sehingga tidak mengenakan seragam. Jadi, ia memutuskan untuk membangun kesan pertama yang baik dengan mengidentifikasi maskapai penerbangan tempatnya bekerja. Si pria mencondongkan tubuh ke arah si cantik, menatapnya, lalu mengucapkan slogan Citilink. "Enjoy Simplicity," ujarnya, namun wanita itu hanya melihatnya dengan tatapan kosong. Pria itu duduk kembali dan memikirkan kalimat lain. Ia mencondongkan tubuh ke depan lagi, menatap wajah si cantik,  dan menyampaikan slogan Sriwijaya Air. "Your Flying Partner," katanya, namun kembali yang ia terima hanya tatapan bingung. "Beyond Expectations," pria itu mengucapkan slogan Malaysia Airlines sembari tersenyum manis menatap wajah si cantik. Tak terduga, sebuah tangan mungil melayang ke pipi si pria disertai umpatan: "Brengsek, untuk apa kamu melihat ke saya terus, lihat ke depan." Bukannya marah kena tampar, pria itu malah bahagia. "Ah, aku tahu sekarang, Look Forward," ujarnya mengucap slogan Garuda Indonesia.*

Johan

Lama tidak komentar disini. Hari ini tangan agak gatal. Tapi off topic. Akhirnya AS turun tangan menyalurkan bantuan kemanusiaan di Gaza. Dan mereka akan membangun pelabuhan disana dengan estimasi 2 bulan pengerjaan. Berita bahagia untuk rakyat Gaza Palestina? Nanti dulu. Dalam 2 bulan kedepannya, berapa lagi korban rakyat Gaza yang akan mati sia-sia? Siapa yang bisa menjamin pelabuhan yang dibangun AS kemudian ternyata menjadi pangkalan militer? Pejuang dan sipil disana terkepung militer Israel dan AS. Itu bisa artinya game over untuk perjuangan rakyat Gaza Palestina. Selama ini Tiongkok terkenal dengan program BRI (Belt and Road Initiative). Membangun jalan dan infrastruktur dimana-mana. Bagaimana dengan AS? Mereka nampaknya memiliki program yang berbeda. BMI (Bomb and Missile Initiative). Yang sangat sukses menghancurkan infrastruktur di Irak, Libia, Suriah dan Afghanistan.

Udin Salemo

Percakapan di warteg. "Kok berkurang sekarang porsi nasinya, mas?" "Sampean gak tau tha harga beras naik, harga2 yang lain lain juga naik?" "Yo mbok harga makannya aja yang dinaikkan seribu dua ribu rupiah." "Harga dinaikkan, ya, pelanggan mlayu mas." "Harga naik tapi sampean beri bonus untuk pelanggan. Misal teh es manis gratis. Koyok warteg seberang jalan itu, lho." "Yaelah, mas, mas. Yang seberang jalan itu punya wong sugih. Punya cabang dimana mana. Lha, aku punya warung satu satunya ini. Mungkin dia untung banyak ditempat lain. Disini dia untung gak banyak. Subsidi silang kata wong pinter." "Ya, sak karepmulah. Lha, wong aku cuma usul, kok. Mana tau nambah banyak pelanggan." "Yang aku butuhkan itu pelanggan setia koyok kamu itu mas. Bukan pelanggan banyak hanya sesaat. Banyak ketika ada bonus. Mlayu ketika bonusnya dicabut."

DAPATKAN UPDATE BERITA FIN LAINNYA DI Google News


Ari Nur Cahyo

Tentang Penulis

Sumber: