Tujuan Hamas Serang Israel untuk Bebaskan Warga Palestina di Penjara Ashkelon, Namun Gagal Akibat Kesalahan Peta

Tujuan Hamas Serang Israel untuk Bebaskan Warga Palestina di Penjara Ashkelon, Namun Gagal Akibat Kesalahan Peta

Tentara Hamas--

Penjara Ashkelon berjarak sekitar 13 kilometer dari titik perbatasan terdekat di Jalur Gaza utara, tenggara kota.

Rencana tersebut juga bergantung pada kerja sama para tahanan untuk bangkit dan melakukan kerusuhan, yang akan membantu kelompok tersebut.

Namun komando Qassam tidak menerima sinyal apapun dari kelompok tersebut bahwa mereka telah sampai di penjara, dan kemudian diketahui bahwa mereka telah tiba di Sderot, sehingga diinstruksikan untuk menunggu.

BACA JUGA:

Kelompok tersebut terlibat dalam bentrokan yang berlangsung berjam-jam dengan polisi dan tentara Israel, yang menyebabkan pasukan Israel kehilangan kendali atas kota tersebut setelah dua kelompok al-Qassam bertemu di sana.

Tampaknya inilah salah satu alasan berlanjutnya bentrokan di Sderot selama sekitar tiga hari setelah para penyerang Palestina membarikade diri mereka di dalam kantor polisi dan rumah para pemukim.

Sumber tersebut menegaskan bahwa Brigade al-Qassam tidak membatalkan rencana penyerangan penjara tersebut.

Empat anggota yang berpartisipasi dalam penyerbuan kibbutz Zikim diinstruksikan untuk terus mencoba mencapai penjara tetapi berhasil dipukul mundur oleh pasukan keamanan Israel sebelum menjadi sasaran serangan udara.

Penjara Pusat Ashkelon mulai menerima tahanan Palestina pada awal tahun 1969. 

Penjara ini menampung sekitar seribu tahanan.  Setiap narapidana diberi ruang satu setengah meter, dan ruangannya sering kali penuh sesak.  Mereka dipaksa melakukan kerja wajib, yang berujung pada kerusuhan dan pemogokan kolektif.

Penjara ini terkenal dengan sel lembab yang tidak menerima sinar matahari dan panas yang menyengat dan tak tertahankan.

Misi Hamas yang gagal itu, dibalas oleh Israel secara habis-habis di Gaza. 

Puluhan ribu warga gaza meninggal, ratusan ribu lainnya kelaparan, dan jutaan orang mengungsi. 

Kementerian Kesehatan Gaza menyebut korban tewas hampir mencapai 29.000 orang pada Minggu 18 Februari 2024. (*) 

DAPATKAN UPDATE BERITA FIN LAINNYA DI Google News


Afdal Namakule

Tentang Penulis

Sumber: