Apa Itu Paradoks? Berikut Menurut Ahli, Pengertian, dan Contohnya

Apa Itu Paradoks? Berikut Menurut Ahli, Pengertian, dan Contohnya

--

FIN.CO.ID Sebenarnya apa sih arti paradoks? Jika dijelaskan secara singkat, paradoks adalah sebuah pernyataan yang berisi pertentangan. Sementara merujuk dari Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), paradoks memiliki arti pernyataan yang seolah-olah bertentangan (berlawanan) dengan pendapat umum atau kebenaran, tetapi kenyataannya mengandung kebenaran

Masih ada lagi pengertian paradoks dari beberapa ahli. Berikut rangkuman yang diperoleh FIN.CO.ID, Sabtu 10 Februari 2024:

1.Menurut Merriam Webster

Prinsip kontradiksi untuk menerima sebuah gagasan atau ide atau opini. Paradoks adalah membuat kita berpikir akan suatu hal di luar kebiasaan umum atau di luar pandangan umum yang berlaku.

2. Menurut Manaf

Majas yang maknanya bertentangan dengan kata-kata yang ada.

3. Menurut Tarigan

Gaya bahasa yang mengandung pertentangan yang nyata dengan fakta-fakta yang ada.

4.Menurut Yusuf

Menampilkan kondisi yang bertentangan tetapi biasanya mengandung kebenaran.

BACA JUGA:

5. Menurut Morner & Rausch

Sebuah media untuk menyampaikan pernyataan retorik yang menyiratkan pertentangan tetapi sesungguhnya berisi kebenaran.

6. Menurut Jensen

Bisa menarik perhatian pembaca karena mereka harus menelaah proposisi bertentangan yang eksplisit atau implisit. Paradoks dapat merangkum imajininasi, realitas, dan polemik.

7. Menurut Perrine

Mempunyai ciri khas yang unik karena berbeda dari majas lainnya dalam hal penyajian pertentangan yang bisa memberi efek kejut karena proposisi dan makna di balik pertentangan yang dideskripsikan.

Agar lebih memahami konsepnya, berikut contoh penerapan majas paradoks yang menekankan pada fakta yang ada.

  • Dia kesepian di tengah keramaian kota
  • Petani itu mati di kelaparan di tengah-tengah hasil panennya yang berlimpah
  • Lelaki itu merasa tenang di tengah kebisingan kota
  • Anak itu merasa terikat norma di tengah kebebasan berpendapat
  • Orator baru itu terlihat takut di tengah-tengah pendemo yang berani menyampaikan ketidakadilan
  • Hatiku selalu sejuk saat bertemu kamu meski cuaca sangat panas di sini
  • Meski kakek sudah tua, semangat belajarnya seperti anak muda
  • Tampilannya seperti orang malas namun di balik itu dia selalu rajin bekerja dan taat beribadah
  • Hanya kelembutan ibu yang dapat meluluhkan sifat ayah yang kaku
  • Aneh sekali, pengunjung sangat banyak pendapatan masih sedikit terus
  • Meski dirimu jauh video call mendekatkan kita
  • Ciri-ciri orang bijak di kerumunan adalah selalu tenang ketika banyak orang kebingungan

Dari contoh-contoh di atas terlihat pertentangan yang dialami subjek dengan situasi yang terjadi di hadapan atau yang dialaminya (fakta). Hal ini berbeda dengan ironi yang fokus pada pertentangan dengan maksud mengolok-olok.

Contoh penggunaan majas ironi, misalnya:

  • Wah, ruangannya rapi sekali ya, ada puntung rokok; gelas dan piring kotor di setiap sudut lantai
  • Kamu bangunnya cepat sekali, sekarang sudah jam 9 dan kelas sudah dimulai
  • Saya sangat percaya dengan kata-katamu, setiap janjimu tak ada yang pernah terlaksana

Begitu pun dengan paralepsis. Majas ini mencoba mengoreksi kata-kata sebelumnya dengan kata baru yang dipisahkan dengan kata interupsi atau sejenisnya. Contoh penggunaan majas paralepsis, misalnya:

  • Semoga Tuhan Yang Mahakuasa tidak mengijabah doa kita ini, (maaf), maksud saya mengabulkannya
  • Tidak ada yang sayang dengan kamu (maaf) yang saya maksud membenci kamu di sini.
  • Masyarakat sudah tahu bahwa anak saya tidak mau mengawini (saya silap), tidak mau menceraikan istrinya yang cantik dan baik hati itu.

BACA JUGA:

DAPATKAN UPDATE BERITA FIN LAINNYA DI Google News


Eko Nugros

Tentang Penulis

Sumber: