Susi Pudjiastuti Kritik Janji Anies Tambah Kosa Kata Bahasa Indonesia Jika Jadi Presiden, Begini Katanya

Susi Pudjiastuti Kritik Janji Anies Tambah Kosa Kata Bahasa Indonesia Jika Jadi Presiden, Begini Katanya

Anies Baswedan dan Susi Pudjiastuti--Istimewa

FIN.CO.ID- Mantan Menteri Perikanan dan Kelautan, Susi Pudjiastuti mengkritik calon presiden Koalisi Perubahan Anies Baswedan yang berjanji akan menambah kosa kata Bahasa Indonesia jika nanti terpilih pada Pilpres 2024.

Susi menilai, wacana Anies Baswedan itu tidak penting sebab nantinya akan muncul pemakaian kata-kata bersayap. 

Dia mengakui, waktu masih menjabat sebagai Menteri Pertanian dan Kelautan, dirinya melarang bawahannya untuk gunakan kata-kata yang mengandung makna bersayap. 

"Menurut saya justru harus dikurangi. Dulu di KKP saya larang pemakaian kata-kata bersayap. Hasilnya banyak anggaran tidak bisa dipakai dan dengan sendirinya divisi-divisi pun banyak yang tidak diperlukan lagi" kata Susi Pudjiastuti melalui akun X dilansir pada Jumat 27 Oktober 2023.

BACA JUGA:


Mantan Menteri Perikanan dan Kelautan Susi Pudjiastuti.-Instagram/@susipudjiastuti115-

Dia mengatakan, kata-kata bersayap bisa digunakan pegawai atau pejabat dalam perkara keuangan hingga terjadi pemborosan anggaran. 

"Sayap dalam kata-kata dalam hal keuangan artinya juga sama bisa terbang-terbang inefisiensi alias pemborosan akan banyak terjadi. Kurangi kata kurangi orang kurangi uang" kata Susi. 

Sebelumnya, calon presiden Anies Baswedan berjanji menambahkan sebanyak 250 kosa kata dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) dalam 5 tahun jika terpilih sebagai Presiden. 

"Saya melihat Bahasa Indonesia harus diperkaya dan itu bisa dipercepat. Jadi 150 ribu, lalu 200 ribu, 250 ribu. Jadi saya berharap bisa mencapai angka 250 ribu dalam waktu lima tahun ke depan" kata Anies Baswedan," kata Anies Baswedan kepada wartawan di acara Pameran Kebudayaan di Tugu Kunstring, Menteng, Jakarta Pusat, Kamis 26 Oktober 2033.

BACA JUGA:

Mantan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan dari kabinet awal Presiden Jokowi ini menyatakan pemerintah perlu membangun kebudayaan, termasuk pembangunan literatur dan sastra. 

Selain Bahasa Indonesia, bahasa daerah juga perlu diperkaya. Bahasa daerah akan menjadi kaya jika Bahasa Indonesia juga diperkaya. Menurutnya, pembangunan literatur Bahasa Indonesia dapat dipercepat.

"Ya itulah salah satunya, semakin kita memperkaya Bahasa Indonesia maka bahasa daerah otomatis akan kaya juga," ujarnya. 

DAPATKAN UPDATE BERITA FIN LAINNYA DI Google News


Afdal Namakule

Tentang Penulis

Sumber: