Skandal Tas Dior Ibu Negara Korsel, Begini Kronologinya

Skandal Tas Dior Ibu Negara Korsel, Begini Kronologinya

Ibu Negara Iriana jokowi dan Kim Keon Hee berpose bersama anak-anak dengan busana adat Bali. (by Biro Pers Sekretariat Presiden)--

FIN.CO.ID - Ibu Negara Korea Selatan (Korsel), Kim Keon Hee diduga menerima gratifikasi tas ternama merek Dior seharga 3 juta won atau jika dirupiahkan mencapai Rp35,6 juta. Tudingan skandal Tas Dior ini muncul dikala jadwal pemilihan umum (pemilu) yang tinggal menghitung bulan tepatnya 10 April 2024.

Dugaan suap ini terjadi setahun yang lalu. Saat itu, KIM Keon Hee mendapat tas mewah tu dari seorang pendeta Korea-Amerika Choi Jae Young dan kejadian itu terekam oleh kamera.

BACA JUGA:

Pendeta Choi memiliki sejarah keterlibatan dengan Korea Utara dan telah mengunjungi negara komunis tersebut beberapa kali untuk melakukan doa di beberapa gereja yang dikelola negara di Pyongyang.

Selama pertemuan itu, dikutip dari The Guardian, Choi mengklaim dirinya mendengar Kim terlibat dalam percakapan telepon yang menyinggung urusan sensitif negara. Khawatir dengan sifat diskusi yang dituduhkan tersebut, dia memutuskan untuk diam-diam merekam pertemuan mereka berikutnya, menggunakan kamera mata-mata yang disembunyikan di dalam jam tangan.

Pada pertemuan kedua Choi dengan Kim, dia konon menghadiahkannya tas Dior senilai USD2.240 atau setara Rp35,6 juta. Baik tas maupun kamera tersembunyinya disediakan oleh situs berita berhaluan kiri Voice of Seoul, yang terkenal dengan penentangannya yang gigih terhadap pemerintahan Yoon. 

Voice of Seoul merilis video tersebut pada akhir November. Di dalamnya, ibu negara terlihat sedang berdiskusi dengan Choi yang memberi tahu Kim bahwa dia membawa hadiah.

Meski penyerahan tas Dior kepada Kim tidak terlihat, tas tersebut tetap diletakkan di atas meja di hadapannya. Pada saat yang sama, Choi sendiri menghadapi kritik dari para pendukung presiden yang mengatakan, taktik tersebut merupakan upaya untuk mempengaruhi pemilu. 

The Guardian belum bisa memverifikasi secara independen video tersebut atau klaim Choi. Namun lembaga antikorupsi mengatakan, pihaknya sedang menyelidiki kasus tersebut. 

Bahkan, ramainya kasus Kim Keon Hee ini membuat sejumlah anggota Partai Kedaulatan Rakyat (PKR) telah mendesak Presiden Yoon dan istrinya untuk meminta maaf atas insiden yang dijuluki media lokal sebagai "skandal tas Dior". PKR merupakan partai yang berkuasa dan menaungi Yoon.

Tak hanya itu, Kim juga didorong untuk mengakui telah menerima hadiah tas mewah yang tidak pantas diterimanya itu. Pengakuan seperti ini diminta untuk dilakukan dengan harapan skandal ini berakhir cepat.

BACA JUGA:

DAPATKAN UPDATE BERITA FIN LAINNYA DI Google News


Mihardi

Tentang Penulis

Sumber: