CSIS Sebut Track Record Anies Sebelum Pilpres 2024 Dinilai Tidak Puas dengan Kinerjanya

CSIS Sebut Track Record Anies Sebelum Pilpres 2024 Dinilai Tidak Puas dengan Kinerjanya

Calon Presiden no 1, Anies Baswedan-@aniesbaswedan-instagram

FIN.CO.ID -  Center for Strategic and International Studies (CSIS) Indonesia menilai track record Anies Baswedan sebelum pemilihan presiden (pilpres) 2024 tidak puas dengan kinerjanya.

Sebelum maju mencalonkan presiden no urut 1, Anies Baswedan merupakan mantan Gubernur DKI Jakarta 2017-2022.

Berdasarkan penelitian CSIS,  51.8 % ahli tidak puas dengan kinerja Anies Baswedan.

Walau Anies mendapatkan apresiasi yang baik mengenai program kebutuhan pokok, transportasi, dan pengupahan. Terdapat kritik terhadap Anies karena tidak memenuhi janji politik untuk menciptakan lapangan kerja dan menghentikan reklamasi Teluk Jakarta. Statistik menunjukkan bahwa pada masa kepemimpinannya, pengangguran dan kemiskinan di Jakarta meningkat.

BACA JUGA:

Popularitas, dukungan partai, intelektualitas, kemampuan finansial, dan kemampuan komunikasi politik kala itu ditekankan oleh pakar komunikasi politik Tjipta Lesmana sebagai unsur penting untuk menjadi presiden.

Meski populer, Anies belum mendapat dukungan partai yang cukup untuk mencapai ambang batas presiden.

"You must have a brilliance political communication skill, Anda setiap capres harus memiliki kemampuan 'kompol' atau 'komunikasi politik'. Kompol ini amat sangat penting, kalau mau jadi presiden kan mesti kampanye kan, kampanye keliling-keliling, kampanye menggunakan kompol, komunikasi politik," tuturnya dalam diskusi via zoom pada tanggal 3 November 2022 lalu.

Menurut Kajian Demokrasi Rakyat (SDR), prestasi Anies di DKI Jakarta, seperti pembangunan Jakarta International Stadium (JIS), tidak memberikan dana yang cukup untuk Pilpres 2024. Direktur Eksekutif Kajian Demokrasi Rakyat (SDR), Hari Purwanto menyatakan, masyarakat tidak akan mudah tertipu dengan "lip service" yang hanya dilakukan dengan sedikit atau tanpa usaha.

BACA JUGA:

"JIS tidak bisa menjadi modal Anies maju pilpres karena publik sudah tidak bisa lagi dibodohi model Lips Service yang hanya pintar bicara, tetapi minim hasil kerja," kata Hari Purwanto, pada 7 Mei 2022 lalu.

Track record Anies Baswedan sebagai Gubernur DKI Jakarta mencerminkan kontradiksi antara harapan tinggi dan kenyataan yang kurang memuaskan.

Meski Anies Baswedan memiliki latar belakang pendidikan yang kuat dan kemampuan komunikasi yang mengesankan, yang membantunya bertransisi dari akademisi ke politisi, penilaian atas kepemimpinannya di Jakarta menunjukkan ketidakpuasan signifikan.

Studi CSIS Indonesia mengungkapkan bahwa lebih dari setengah ahli tidak puas dengan kinerjanya, terutama karena gagal memenuhi janji politik penting seperti penciptaan lapangan kerja dan penanganan reklamasi Teluk Jakarta.

DAPATKAN UPDATE BERITA FIN LAINNYA DI Google News


Ari Nur Cahyo

Tentang Penulis

Sumber: